Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini menyatakan sebanyak 4.000 rakyat Indonesia telah terbebas dalam pasung sekaligus berstatus penerima bantuan iuran jaminan kesehatan.
"Ada empat ribuan yang sudah dibebaskan dari pasung dan untuk meringankan beban mereka, kita masukkan ke program BPJS Kesehatan yang iurannya ditanggung pemerintah," kata Risma saat memperingati Hari Disabilitas Internasional 2022 di Departemen Sosial Pangudi Luhur Bekasi, Kamis.
Dia mengatakan ribuan warga yang semula dipasung itu juga mendapatkan jaminan bantuan obat gratis yang diambil secara rutin agar tidak membebani keluarganya.
"Karena pemberian obat itu membantu menstabilkan kondisi para pasien disabilitas. Obatnya ini tidak boleh putus. Mereka akan tetap stabil kalau minum obat terus," katanya.
Baca juga: Kemensos lakukan pembebasan pasung Jaenal Abidin warga Subang
Baca juga: Menteri Sosial: Tak boleh lagi ODGJ dipasung karena langgar HAM
Pihaknya meminta keluarga warga terbebas pasung yang belum terakomodasi untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat sesuai domisili guna melakukan pendataan penerimaan bantuan.
"Jadi tidak ada alasan lagi untuk dipasung. Kadang orang di sekitarnya takut, image seperti itu yang harus kita ubah," ucapnya.
Pada momentum Hari Disabilitas Internasional ini pihaknya juga menyerahkan bantuan sejumlah peralatan di antaranya alat bantu dengar serta kursi roda yang telah dilakukan sejak awal Desember di seluruh wilayah Tanah Air.
"Termasuk di Kota Bekasi beberapa waktu lalu, 50 warga menjalani operasi katarak gratis yang dilaksanakan di RSUD Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi," katanya.
Baca juga: Mensos: Pengentasan masalah pasung pada ODGJ jadi tugas semua pihak
"Targetnya lebih dari 100 orang untuk operasi katarak namun karena kondisi kondisi kesehatan tidak layak jadi hanya 50 orang saja," imbuh dia.
Sementara itu, Pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan di Kota Bekasi angka disabilitas telah menyentuh sebanyak 12 persen.
"Kurang lebih dirilis mendekati 12 persen berkebutuhan khusus, lansia, dan disabilitas. Karena itu yang menjadi rentan, pemerintah hadir memberikan sentuhan," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Ada empat ribuan yang sudah dibebaskan dari pasung dan untuk meringankan beban mereka, kita masukkan ke program BPJS Kesehatan yang iurannya ditanggung pemerintah," kata Risma saat memperingati Hari Disabilitas Internasional 2022 di Departemen Sosial Pangudi Luhur Bekasi, Kamis.
Dia mengatakan ribuan warga yang semula dipasung itu juga mendapatkan jaminan bantuan obat gratis yang diambil secara rutin agar tidak membebani keluarganya.
"Karena pemberian obat itu membantu menstabilkan kondisi para pasien disabilitas. Obatnya ini tidak boleh putus. Mereka akan tetap stabil kalau minum obat terus," katanya.
Baca juga: Kemensos lakukan pembebasan pasung Jaenal Abidin warga Subang
Baca juga: Menteri Sosial: Tak boleh lagi ODGJ dipasung karena langgar HAM
Pihaknya meminta keluarga warga terbebas pasung yang belum terakomodasi untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat sesuai domisili guna melakukan pendataan penerimaan bantuan.
"Jadi tidak ada alasan lagi untuk dipasung. Kadang orang di sekitarnya takut, image seperti itu yang harus kita ubah," ucapnya.
Pada momentum Hari Disabilitas Internasional ini pihaknya juga menyerahkan bantuan sejumlah peralatan di antaranya alat bantu dengar serta kursi roda yang telah dilakukan sejak awal Desember di seluruh wilayah Tanah Air.
"Termasuk di Kota Bekasi beberapa waktu lalu, 50 warga menjalani operasi katarak gratis yang dilaksanakan di RSUD Chasbullah Abdul Madjid Kota Bekasi," katanya.
Baca juga: Mensos: Pengentasan masalah pasung pada ODGJ jadi tugas semua pihak
"Targetnya lebih dari 100 orang untuk operasi katarak namun karena kondisi kondisi kesehatan tidak layak jadi hanya 50 orang saja," imbuh dia.
Sementara itu, Pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan di Kota Bekasi angka disabilitas telah menyentuh sebanyak 12 persen.
"Kurang lebih dirilis mendekati 12 persen berkebutuhan khusus, lansia, dan disabilitas. Karena itu yang menjadi rentan, pemerintah hadir memberikan sentuhan," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022