Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sukses meraih penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas komitmen menekan penyakit tumbuh kembang atau stunting melalui pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi.

"Kabupaten Bekasi mendapat penghargaan karena menunjukkan komitmen serius dalam upaya penanggulangan stunting, baik sifatnya pencegahan untuk anak remaja, ibu hamil, dan penanggulangan untuk anak yang terlahir dalam kondisi stunting," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis.

Ia mengatakan pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Bekasi menyasar 76 desa sebagai target utama dengan skala persentase penurunan sebesar tujuh persen melalui perbaikan gizi hingga kondisi ekonomi.

Baca juga: Bekasi komitmen cegah dan turunkan stunting secara terintegrasi

"Sebelumnya ada kondisi unik dimana hampir tiap tahun berganti bupati jadi ada beberapa program dari TPPS terhambat. Memang saat ini belum mencapai target namun tahun ini minimal empat poin dulu tercapai, kemudian mengejar ketertinggalan. Semoga tujuh persen ini bisa tercapai," katanya.

Ia menyebutkan sejumlah upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi sesuai dengan delapan aksi konvergensi penurunan stunting, antara lain regulasi, sarana prasarana, edukasi, serta pemberian makanan bergizi dan obat-obatan.

"Ada delapan area konvergensi yang sudah dilakukan. Dari area-area tersebut melibatkan hampir seluruh perangkat daerah juga CSR dari Cikarang Listrindo. Ini membuktikan kolaborasi pentahelix mulai berjalan baik," katanya.

Baca juga: 23 desa di Bekasi ini jadi "lokus stunting" saat pandemi

Pihaknya memastikan akan memperkuat sistem informasi agar setiap pelaksanaan dapat tercatat dan terarahkan, seperti Sub Informasi Digital dan Terpadu agar langkah-langkah yang akan dilakukan ke depan bisa tepat sasaran.

"Kita perkuat sistem informasi agar upaya-upaya yang sudah dilakukan bisa tercatat dan terarahkan untuk bisa tepat sasaran," kata Dani Ramdan.

Menteri Kesehatan Budi Gumadi Sadikin menegaskan penanganan stunting perlu diukur dan ditangani secara serius. Penurunan tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan intervensi gizi spesifik dan sensitif.

"Setiap tahun kami akan laporkan grafik penurunan stunting setiap daerah dan tetap perlu ada penanganan serius. Kita semua bisa melakukan penurunan stunting salah satunya melalui intervensi gizi spesifik dengan pemberian makanan pada ibu hamil, itu hal utama," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi kampanye Gemarikan cegah "stunting" saat pandemi

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan persoalan kasus stunting bukan hanya urusan dinas kesehatan melainkan seluruh stakeholder ikut serta bertanggung jawab menyampaikan komitmen.

Dirinya berharap inovasi dan strategi yang dilakukan bersama ini mampu menjadikan Jabar Zero Stunting di tahun berikutnya.

"Kami di Jawa Barat sepakat bahwa stunting bukan hanya urusan dinas kesehatan tapi semua dinas ikut berkomitmen dan bertanggung jawab menangani stunting ini. Maka kami juga berikan penghargaan kepada daerah-daerah dengan berbagai kategori," demikian Ridwan Kamil.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022