Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto memberi bekal nasihat untuk siswa sekolah dasar (SD) yang bercita-cita kelak menjadi wali kota agar memiliki kompetensi dan niat yang baik agar menghasilkan karakter kepemimpinan yang baik pula.
Bima Arya di Kota Bogor, Rabu, mengutarakan pada saat kedatangan siswa-siswi Kinderfield Highfield yang berkunjung ke Balai Kota, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Selasa (13/12) dengan melihat siswa yang antusias, pengalamannya menjadi wali kota pun dicurahkan untuk menyemangati mereka.
Pada momen itu, kata Bima, para siswa kelas 4, 5 SD dan kelas 1 SMP terlebih dahulu diajak melihat ruangan di Balai Kota. Kunjungan puluhan siswa-siswi Kinderfield Highfield Bogor ini memang untuk belajar dan mendapatkan motivasi langsung dari Bima Arya.
Baca juga: Bima Arya ajak jadikan MTQ upaya cetak generasi Islami dan Qurani
Baca juga: Bima Arya: HAM merupakan soal kepercayaan dan ke depan perlu reformasi hukum
"Ini adalah tempat wali kota dan seluruh stafnya bekerja untuk membicarakan program Kota Bogor, mengurusi sampah, lalu lintas, membangun jembatan, pendidikan, kesehatan semuanya dibicarakan di sini dan ini tempat wali kota rapat seminggu sekali," ujar Bima Arya.
Bima Arya mengaku telah menceritakan suka duka menjadi Wali Kota Bogor, di antaranya pernah di demo ribuan orang, mendamaikan kelompok yang bertikai dan lainnya.
Meski begitu, ia tetap merasa senang karena dengan menjadi wali kota bisa membantu banyak orang melalui kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Mulai dari membantu anak yang putus sekolah sampai membantu warga yang rumahnya tidak layak huni menjadi layak huni.
Baca juga: Wali Kota Bogor: Perwali pakaian pangsi dukung identitas lokal
"Tapi yang paling sulit itu membuat semua warga bahagia, tidak mudah menyenangkan semuanya. Walaupun tidak bisa membuat semua orang bahagia, tapi kita harus berikhtiar semaksimal mungkin," katanya.
Bima menyampaikan, jika ingin menjadi wali kota selain harus mempunyai bekal yakni ilmu dan kompetensi hal yang paling penting harus punya niat yang baik. Karena walaupun punya ilmu dan kompetensi namun tidak punya niat baik, maka tidak akan menjadi wali kota yang baik.
"Lebih baik menjadi orang baik daripada menjadi orang pintar yang tidak baik, jadi harus punya niat baik kalau mau jadi wali kota. Saya doakan suatu hari kalian jadi pemimpin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Bima Arya di Kota Bogor, Rabu, mengutarakan pada saat kedatangan siswa-siswi Kinderfield Highfield yang berkunjung ke Balai Kota, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Selasa (13/12) dengan melihat siswa yang antusias, pengalamannya menjadi wali kota pun dicurahkan untuk menyemangati mereka.
Pada momen itu, kata Bima, para siswa kelas 4, 5 SD dan kelas 1 SMP terlebih dahulu diajak melihat ruangan di Balai Kota. Kunjungan puluhan siswa-siswi Kinderfield Highfield Bogor ini memang untuk belajar dan mendapatkan motivasi langsung dari Bima Arya.
Baca juga: Bima Arya ajak jadikan MTQ upaya cetak generasi Islami dan Qurani
Baca juga: Bima Arya: HAM merupakan soal kepercayaan dan ke depan perlu reformasi hukum
"Ini adalah tempat wali kota dan seluruh stafnya bekerja untuk membicarakan program Kota Bogor, mengurusi sampah, lalu lintas, membangun jembatan, pendidikan, kesehatan semuanya dibicarakan di sini dan ini tempat wali kota rapat seminggu sekali," ujar Bima Arya.
Bima Arya mengaku telah menceritakan suka duka menjadi Wali Kota Bogor, di antaranya pernah di demo ribuan orang, mendamaikan kelompok yang bertikai dan lainnya.
Meski begitu, ia tetap merasa senang karena dengan menjadi wali kota bisa membantu banyak orang melalui kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Mulai dari membantu anak yang putus sekolah sampai membantu warga yang rumahnya tidak layak huni menjadi layak huni.
Baca juga: Wali Kota Bogor: Perwali pakaian pangsi dukung identitas lokal
"Tapi yang paling sulit itu membuat semua warga bahagia, tidak mudah menyenangkan semuanya. Walaupun tidak bisa membuat semua orang bahagia, tapi kita harus berikhtiar semaksimal mungkin," katanya.
Bima menyampaikan, jika ingin menjadi wali kota selain harus mempunyai bekal yakni ilmu dan kompetensi hal yang paling penting harus punya niat yang baik. Karena walaupun punya ilmu dan kompetensi namun tidak punya niat baik, maka tidak akan menjadi wali kota yang baik.
"Lebih baik menjadi orang baik daripada menjadi orang pintar yang tidak baik, jadi harus punya niat baik kalau mau jadi wali kota. Saya doakan suatu hari kalian jadi pemimpin," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022