Cibinong (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan harga daging sapi potong segar di wilayahnya sulit bisa mencapai Rp80 ribu per kg pada Ramadhan hingga Idul Fitri 1437 H/2016 M.
"Harga daging sapi hidup dari Rumah Potong Hewan (RPH) harganya Rp41 ribu per Kg. Kalau menjadi daging potong segar Rp85 ribu per Kg," kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha, Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, Wahyu Hendra Guntara, di Cibinong, Minggu.
Wahyu mengatakan, harga daging sapi segar di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) belum termasuk biaya operasional pemeliharaan dan biaya pemotongan sapinya.
"Komponen yang membuat harga sapi melonjak di tingkat konsumen di antaranya ongkos kirim sapi dari peternakan ke RPH, upah pemeliharaan, biaya pakan, biaya potong dan keuntungan pedagang," katanya.
Dikatakan Wahyu, mekanisme pasar tersebut yang selama ini membuat pedagang di RPH melepas harga kepada pedagang eceran sekitar Rp95 ribu per Kg kepada konsumennya.
"Jadi dari RPH saja sudah segitu harganya, otomatis pedagang eceran perlu keuntungan berkisar Rp15 ribu. Sehingga, sampai pada masyarakat saat ini Rp110 ribu per Kg," jelasnya.
Dia mengatakan, RPH di wilayahnya selama ini rata-rata bisa menghasilkan 250 kg pemotongan daging sapi dari total bobot sapi hidup 500 kg.
"Selama ini RPH hanya menghasilkan daging setengahnya dari berat sapi, sisanya adalah tetelan, iga dan tulang," katanya.
Situasi tersebut, kata dia, membuat harga daging menjadi dua kali lipat dari harga sapi hidup di pasaran.
"Itulah yang perlu diketahui oleh masyarakat luas. Bahwa harga daging sapi yang mungkin mencapai Rp80 ribu per kg di pasaran bukan daging sapi lokal, melainkan daging potong beku impor," katanya.
Pihaknya mencatat, harga daging potong beku impor di pasaran saat ini bisa mencapai Rp75 ribu per kilogram.
"Produk itu nantinya bisa dijumpai konsumen salah satunya ketika Operasi Pasar Murah khusus daging sapi pada 27 Mei 2016," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Harga daging sapi hidup dari Rumah Potong Hewan (RPH) harganya Rp41 ribu per Kg. Kalau menjadi daging potong segar Rp85 ribu per Kg," kata Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha, Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, Wahyu Hendra Guntara, di Cibinong, Minggu.
Wahyu mengatakan, harga daging sapi segar di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) belum termasuk biaya operasional pemeliharaan dan biaya pemotongan sapinya.
"Komponen yang membuat harga sapi melonjak di tingkat konsumen di antaranya ongkos kirim sapi dari peternakan ke RPH, upah pemeliharaan, biaya pakan, biaya potong dan keuntungan pedagang," katanya.
Dikatakan Wahyu, mekanisme pasar tersebut yang selama ini membuat pedagang di RPH melepas harga kepada pedagang eceran sekitar Rp95 ribu per Kg kepada konsumennya.
"Jadi dari RPH saja sudah segitu harganya, otomatis pedagang eceran perlu keuntungan berkisar Rp15 ribu. Sehingga, sampai pada masyarakat saat ini Rp110 ribu per Kg," jelasnya.
Dia mengatakan, RPH di wilayahnya selama ini rata-rata bisa menghasilkan 250 kg pemotongan daging sapi dari total bobot sapi hidup 500 kg.
"Selama ini RPH hanya menghasilkan daging setengahnya dari berat sapi, sisanya adalah tetelan, iga dan tulang," katanya.
Situasi tersebut, kata dia, membuat harga daging menjadi dua kali lipat dari harga sapi hidup di pasaran.
"Itulah yang perlu diketahui oleh masyarakat luas. Bahwa harga daging sapi yang mungkin mencapai Rp80 ribu per kg di pasaran bukan daging sapi lokal, melainkan daging potong beku impor," katanya.
Pihaknya mencatat, harga daging potong beku impor di pasaran saat ini bisa mencapai Rp75 ribu per kilogram.
"Produk itu nantinya bisa dijumpai konsumen salah satunya ketika Operasi Pasar Murah khusus daging sapi pada 27 Mei 2016," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016