Cibinong (Antara Megapolitan) - Banyaknya pohon tumbang milik warga akibat terpaan hujan dan angin kencang di Kampung Muara Beres, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin sore (6/6), menginspirasi warga setempat memanfaatkan kayu tersebut untuk barang yang bernilai ekonomi, seperti perabot rumah tangga.
"Pas tumbang warga sigap membantu. Ayah saya langsung panggil tukang kayu untuk memotong pohonnya supaya tidak menghalangi jalan, dan ada hikmahnya akan dibuat kusen rencananya," kata warga Kampung Muara Beres, Asnawi (25), saat dihubungi di rumahnya, di Cibinong, Kamis.
Upaya memanfaatkan kayu yang sebetulnya bekas korban bencana menjadi sebuah karya yang bermanfaat itu, menurut Asnawi lebih lanjut, berasal dari tiga pohon yang tumbang, dan satu di antaranya bisa menjadi bahan kusen, atau bahan pintu dan jendela rumah/bangunan.
"Untungnya tidak ada korban. Dari tiga pohon yang tumbang, di antaranya pohon kecapi, kelapa dan melinjo. Potongan dahan pohon kecapi yang bisa dimanfaatkan, karena ada dua potongan yang besar dan tujuh yang kecil," katanya menjelaskan.
Warga RT-02/RW-03 Kampung Muara Beres, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong ini juga menyatakan bahwa angin kencang yang meluluh-lantahkan sebagian pohon dan atap genting rumah warga itu, hasil diskusi dengan pengusaha meubel setempat bisa menghasilkan sejumlah kusen seharga Rp200.000 per kusennya.
"Harganya menurut tukang kayu yang kemarin membantu memotong, kalau sudah jadi bisa di bawah kusen dari kayu mahoni sedikit," tambahnya.
Ia juga mengatakan, ketika angin kencang menghantam beberapa bagian properti warga itu, terkendali berkat gotong-royong warga sekitar. Sebab itu, dahan pohon yang tumbang bisa diamankan warga.
"Saat itu tidak nunggu bantuan dari mana-mana. Kita bergerak sendiri langsung setelah angin reda. Jadi kayu juga kita bisa disimpan dan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan," paparnya.
Sejalan dengan itu, pengusaha meubel di sekitar lokasi, Makmur (54) juga mengatakan bahwa pasaran harga kusen dengan jenis kayu kecapi sekitar satu tingkat di bawah kayu keras lainnya seperti mahoni.
"Kreatif juga, memang kayu kecapi juga bisa dibuat kusen. Kalau bahannya dari kayu mahoni kira-kira bisa Rp250.000, kayu pohon kecapi di bawah itu sedikit," katanya.
Sementara itu, Ketua RW-03 Kampung Muara Beres, Ruslan (33) menyatakan, dirinya bersyukur bencana alam yang menimpa kampungnya itu tidak sampai menelan korban.
"Bersyukur tidak ada korban, padahal jaraknya hanya dua meter dari rumah warga lainnya. Memang akar pohonnya sudah tidak kuat, saya langsung telepon PLN dan petugas PLN sigap segera datang ke lokasi." ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Pas tumbang warga sigap membantu. Ayah saya langsung panggil tukang kayu untuk memotong pohonnya supaya tidak menghalangi jalan, dan ada hikmahnya akan dibuat kusen rencananya," kata warga Kampung Muara Beres, Asnawi (25), saat dihubungi di rumahnya, di Cibinong, Kamis.
Upaya memanfaatkan kayu yang sebetulnya bekas korban bencana menjadi sebuah karya yang bermanfaat itu, menurut Asnawi lebih lanjut, berasal dari tiga pohon yang tumbang, dan satu di antaranya bisa menjadi bahan kusen, atau bahan pintu dan jendela rumah/bangunan.
"Untungnya tidak ada korban. Dari tiga pohon yang tumbang, di antaranya pohon kecapi, kelapa dan melinjo. Potongan dahan pohon kecapi yang bisa dimanfaatkan, karena ada dua potongan yang besar dan tujuh yang kecil," katanya menjelaskan.
Warga RT-02/RW-03 Kampung Muara Beres, Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong ini juga menyatakan bahwa angin kencang yang meluluh-lantahkan sebagian pohon dan atap genting rumah warga itu, hasil diskusi dengan pengusaha meubel setempat bisa menghasilkan sejumlah kusen seharga Rp200.000 per kusennya.
"Harganya menurut tukang kayu yang kemarin membantu memotong, kalau sudah jadi bisa di bawah kusen dari kayu mahoni sedikit," tambahnya.
Ia juga mengatakan, ketika angin kencang menghantam beberapa bagian properti warga itu, terkendali berkat gotong-royong warga sekitar. Sebab itu, dahan pohon yang tumbang bisa diamankan warga.
"Saat itu tidak nunggu bantuan dari mana-mana. Kita bergerak sendiri langsung setelah angin reda. Jadi kayu juga kita bisa disimpan dan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan," paparnya.
Sejalan dengan itu, pengusaha meubel di sekitar lokasi, Makmur (54) juga mengatakan bahwa pasaran harga kusen dengan jenis kayu kecapi sekitar satu tingkat di bawah kayu keras lainnya seperti mahoni.
"Kreatif juga, memang kayu kecapi juga bisa dibuat kusen. Kalau bahannya dari kayu mahoni kira-kira bisa Rp250.000, kayu pohon kecapi di bawah itu sedikit," katanya.
Sementara itu, Ketua RW-03 Kampung Muara Beres, Ruslan (33) menyatakan, dirinya bersyukur bencana alam yang menimpa kampungnya itu tidak sampai menelan korban.
"Bersyukur tidak ada korban, padahal jaraknya hanya dua meter dari rumah warga lainnya. Memang akar pohonnya sudah tidak kuat, saya langsung telepon PLN dan petugas PLN sigap segera datang ke lokasi." ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016