Balai Taman Nasional Gunung Rinjani  memperkirakan perputaran uang dari aktivitas pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, NTB pada 2021 hingga Juli 2022 mencapai Rp41,37 miliar.

"Itu berdasarkan laporan harian petugas," kata Kepala Badan Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady di Mataram, Rabu.

Menurut dia, angka tersebut belum semua komponen dihitung, seperti sewa hotel dan pendapatan dari aktivitas wisata nonpendakian di kawasan TNGR.

Kalau akademisi yang menghitung mungkin angkanya akan jauh lebih besar, katanya. 

Ia menyebutkan estimasi pendapatan tracking organizer (TO) sebesar Rp12,63 miliar, pemandu wisata (guide) Rp603,89 juta, pramubarang (portir) senilai Rp1,16 miliar, penyedia makanan minuman Rp3,62 miliar, selama kurun waktu tersebut

Selain itu, jasa transportasi sebesar Rp1,34 miliar, karcis asuransi yang dikenakan kepada pelaku wisata sebesar Rp244,02 juta, dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang disetorkan ke negara sebesar Rp577,55 juta.

Sedangkan pendapatan pada periode Januari-31 Juli 2022, diperkirakan pendapatan TO sebesar Rp10,61 miliar pemandu wisata Rp1,18 miliar, pramubarang Rp3,15 miliar, penyedia makanan minuman Rp3,53 miliar, jasa transportasi Rp1,10 miliar, karcis asuransi Rp226,54 miliar, dan PNBP sebesar Rp1,36 miliar.

Dedy menyebutkan masyarakat yang terlibat dalam aktivitas pendakian Gunung Rinjani pada 2021, terdiri atas TO sebanyak 70 orang, guide 794 orang dan portir 1.841 orang. Sedangkan pada periode Januari-Juli 2022, jumlah TO yang terlibat sebanyak 94 orang, guide 1.284 orang, dan portir 4.073 orang.

Jumlah pendaki pada 2021 sebanyak 39.226 orang, terdiri atas wisatawan mancanegara sebanyak 441 orang dan wisatawan nusantara sebanyak 38.785 orang. Sedangkan pada periode Januari-Juli 2022, jumlah kunjungan sebanyak 31.825 orang, terdiri atas wisatawan mancanegara sebanyak 2.600 orang dan wisatawan nusantara 29.225 orang.

Ia mengatakan kontribusi nyata dan relatif besar ke sektor riil dari aktivitas pendakian Gunung Rinjani, bisa menjadi jawaban bagi masyarakat yang selama ini mempertanyakan apa manfaat dari keberadaan Gunung Rinjani dan orang membeli tiket untuk bisa mendaki.

Pewarta: Awaludin

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022