Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengembangkan wisata kuliner berbasis usaha kecil menengah dengan menyebar area wisata kuliner di sejumlah titik sekitar Purwakarta.
"Julukan Purwakarta Kota Kuliner kini bukanlah julukan yang berlebihan. Karena area wisata kuliner sudah tersebar di sejumlah titik," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Minggu.
Area wisata kuliner di Purwakarta di antaranya berada di sekitar gedung kembar Jalan KK Singawinata. Kemudian telah berdiri "Kampoeng Maranggi" yang hanya memiliki penghuni 40 orang pedagang di depan pintu masuk Taman Air Mancur Sri Baduga.
"Kampoeng Maranggi" yang secara khusus menjual sate maranggi khas Purwakarta juga tersedia di area Stasiun Kereta Api Plered. Titik lainnya berada di jalan raya Wanayasa yang terdapat kios pedagang sate maranggi dan manisan.
Pemkab Purwakarta juga terus berikhtiar untuk menjadikan Purwakarta sebagai kota kuliner. Kali ini, jalan Taman Pahlawan menjadi sasaran untuk disulap menjadi area wisata kuliner.
Di sekitar jalan Taman Pahlawan itu, bupati menciptakan lokasi wisata kuliner, dengan mendirikan Pujasera alias Pusat Jajanan Sarerea.
Bupati menyatakan, Pujasera tersebut dibangun dengan menggunakan anggaran Pemkab Purwakarta. Itu dilakukan sebagai bukti kepedulian pemerintah daerah terhadap perkembangan usaha kecil menengah dan mikro berbasis kuliner.
"Tujuan pemerintah hanya memfasilitasi pedagang agar tidak usah berjalan sambil mendorong gerobak makanan. Mereka kini cukup diam, biarkan konsumen yang mendatangi mereka," katanya.
Ia berpesan agar seluruh pedagang yang menjadi penghuni Pujasera jalan Taman Pahlawan untuk menjaga kebersihan. Sebab dengan keadaan kios dan lingkungan sekitarnya yang bersih, para pengunjung akan lebih tertarik bukan saja untuk menikmati sajian kuliner, tetapi juga untuk sekedar nongkrong sebagaimana kebiasaan kalangan muda.
Pujasera yang disebut-sebut sebagai Pujasera Srikandi itu dihuni 42 pedagang kuliner. Para pedagang itu sebelumnya berdagang di pinggir jalan Taman Pahlawan yang sering menyebabkan kemacetan lalu lintas. Kini mereka disediakan tempat untuk berdagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Julukan Purwakarta Kota Kuliner kini bukanlah julukan yang berlebihan. Karena area wisata kuliner sudah tersebar di sejumlah titik," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Minggu.
Area wisata kuliner di Purwakarta di antaranya berada di sekitar gedung kembar Jalan KK Singawinata. Kemudian telah berdiri "Kampoeng Maranggi" yang hanya memiliki penghuni 40 orang pedagang di depan pintu masuk Taman Air Mancur Sri Baduga.
"Kampoeng Maranggi" yang secara khusus menjual sate maranggi khas Purwakarta juga tersedia di area Stasiun Kereta Api Plered. Titik lainnya berada di jalan raya Wanayasa yang terdapat kios pedagang sate maranggi dan manisan.
Pemkab Purwakarta juga terus berikhtiar untuk menjadikan Purwakarta sebagai kota kuliner. Kali ini, jalan Taman Pahlawan menjadi sasaran untuk disulap menjadi area wisata kuliner.
Di sekitar jalan Taman Pahlawan itu, bupati menciptakan lokasi wisata kuliner, dengan mendirikan Pujasera alias Pusat Jajanan Sarerea.
Bupati menyatakan, Pujasera tersebut dibangun dengan menggunakan anggaran Pemkab Purwakarta. Itu dilakukan sebagai bukti kepedulian pemerintah daerah terhadap perkembangan usaha kecil menengah dan mikro berbasis kuliner.
"Tujuan pemerintah hanya memfasilitasi pedagang agar tidak usah berjalan sambil mendorong gerobak makanan. Mereka kini cukup diam, biarkan konsumen yang mendatangi mereka," katanya.
Ia berpesan agar seluruh pedagang yang menjadi penghuni Pujasera jalan Taman Pahlawan untuk menjaga kebersihan. Sebab dengan keadaan kios dan lingkungan sekitarnya yang bersih, para pengunjung akan lebih tertarik bukan saja untuk menikmati sajian kuliner, tetapi juga untuk sekedar nongkrong sebagaimana kebiasaan kalangan muda.
Pujasera yang disebut-sebut sebagai Pujasera Srikandi itu dihuni 42 pedagang kuliner. Para pedagang itu sebelumnya berdagang di pinggir jalan Taman Pahlawan yang sering menyebabkan kemacetan lalu lintas. Kini mereka disediakan tempat untuk berdagang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016