Bogor (Antara Megapolitan) - Satlantas Polres Bogor Kota, Jawa Barat, mencatat jumlah pelanggaran lalu lintas selama Operasi Patuh Lodaya 2016 mencapai 3.279 pelanggaran hanya dalam kurun waktu delapan hari.
Kepala Satlantas Polres Bogor AKP Irwandi saat ditemui di Mapolres Bogor Kota, Selasa, menyebutkan tahun ini pihaknya lebih represif dalam melaksanakan Operasi Patuh Lodaya 2016 dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
"Kami lebih represif, sesuai dengan fungsinya Operasi Patuh Lodaya mengambil porsi penindakan sebesar 80 persen dan 20 persen adalah pencegahan melalui imbauan," katanya.
Ia mengatakan, pelanggaran lalu lintas selama Operasi Patuh Lodaya 2016 didominasi oleh pengendara sepeda motor. Pelanggaran yang dilakukan diantaranya tidak membawa kelengkapan administrasi seperti SIM, STNK serta tidak menggunakan helm standar keselamatan untuk penumpang.
"Mereka beralasan tinggal di rumah, ada yang belum punya SIM, ada juga mengaku hilang," kata Irwandi.
Pelanggaran lainnya ada dari kendaraan berpenumpang salah satunya angkot. Penindakan terhadap angkot tersebut dilakukan sesuai dengan sasaran dari Operasi Patuh Lodaya yakni pencegahan kemacetan yang disebabkan oleh angkot berhenti sembarangan, dan juga keselamatan berlalu lintas.
"Angkot banyak yang kita tindak, mereka selain ngetem di sembarangan, ada juga yang menyupir tanpa membawa surat-surat kendaraan," katanya.
Menurut Irwandi, bila dibandingkan dengan hasil evaluasi Operasi Patuh Lodaya 2015 lalu, jumlah penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas hanya sekitar 2.000 lebih pelanggaran. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari pelaksanaan operasi di tahun 2016 yang baru berjalan delapan hari.
Kepolisian Resor Bogor Kota, Jawa Barat menggelar Operasi Patuh Lodaya 2016, operasi digelar selain dalam rangka kesiapan pengamanan menyambut bulan Ramadhan juga untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat berlalu lintas.
"Operasi berlangsung selama 14 hari dimulai dari 16 sampai 29 Mei 2016," kata Irwandi.
Irwan menyebutkan, Operasi Patuh Lodaya 2016 digelar serentak seluruh jajaran kepolisian di Indonesia. Bertujuan untuk terwujudnya situasi lalu lintas aman, tertib dan lancar pada lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran dan kemacetan.
"Operasi ini melibatkan semua satuan di Polres Bogor tetapi yang dikedepankan adalah lalu lintas. Tujuannya meningkatkan ketertiban, kepatuhan serta disiplin masyarakat dalam berlalu lintas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Kepala Satlantas Polres Bogor AKP Irwandi saat ditemui di Mapolres Bogor Kota, Selasa, menyebutkan tahun ini pihaknya lebih represif dalam melaksanakan Operasi Patuh Lodaya 2016 dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
"Kami lebih represif, sesuai dengan fungsinya Operasi Patuh Lodaya mengambil porsi penindakan sebesar 80 persen dan 20 persen adalah pencegahan melalui imbauan," katanya.
Ia mengatakan, pelanggaran lalu lintas selama Operasi Patuh Lodaya 2016 didominasi oleh pengendara sepeda motor. Pelanggaran yang dilakukan diantaranya tidak membawa kelengkapan administrasi seperti SIM, STNK serta tidak menggunakan helm standar keselamatan untuk penumpang.
"Mereka beralasan tinggal di rumah, ada yang belum punya SIM, ada juga mengaku hilang," kata Irwandi.
Pelanggaran lainnya ada dari kendaraan berpenumpang salah satunya angkot. Penindakan terhadap angkot tersebut dilakukan sesuai dengan sasaran dari Operasi Patuh Lodaya yakni pencegahan kemacetan yang disebabkan oleh angkot berhenti sembarangan, dan juga keselamatan berlalu lintas.
"Angkot banyak yang kita tindak, mereka selain ngetem di sembarangan, ada juga yang menyupir tanpa membawa surat-surat kendaraan," katanya.
Menurut Irwandi, bila dibandingkan dengan hasil evaluasi Operasi Patuh Lodaya 2015 lalu, jumlah penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas hanya sekitar 2.000 lebih pelanggaran. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari pelaksanaan operasi di tahun 2016 yang baru berjalan delapan hari.
Kepolisian Resor Bogor Kota, Jawa Barat menggelar Operasi Patuh Lodaya 2016, operasi digelar selain dalam rangka kesiapan pengamanan menyambut bulan Ramadhan juga untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat berlalu lintas.
"Operasi berlangsung selama 14 hari dimulai dari 16 sampai 29 Mei 2016," kata Irwandi.
Irwan menyebutkan, Operasi Patuh Lodaya 2016 digelar serentak seluruh jajaran kepolisian di Indonesia. Bertujuan untuk terwujudnya situasi lalu lintas aman, tertib dan lancar pada lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran dan kemacetan.
"Operasi ini melibatkan semua satuan di Polres Bogor tetapi yang dikedepankan adalah lalu lintas. Tujuannya meningkatkan ketertiban, kepatuhan serta disiplin masyarakat dalam berlalu lintas," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016