Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan mengagendakan kegiatan mudik gratis Idul Fitri 1437 Hijriah/2016 dengan melibatkan puluhan armada bus.

"Dinas Perhubungan Kota Bekasi menyiapkan tujuh armada pengangkut warga dalam program mudik gratis yang rutin digelar setiap tahunnya. Bahkan mengacu pada tingginya animo warga, kami akan mengupayakan agar tahun ini ada penambahan armada," kata Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bekasi Erwin, Selasa.

Menurut dia, tujuh armada yang disiapkan tersebut siap mengangkut warga peserta program mudik gratis ke dua daerah tujuan, yakni Solo dan Yogyakarta.

Namun peserta mudik gratis bisa juga turun di daerah yang dilintasi kedua rute tersebut.

"Kalau alokasi armada untuk masing-masing tujuan, baru akan ditentukan setelah terlihat animo pendaftar lebih banyak ke wilayah mana," katanya.

Dengan asumsi satu bus memiliki kapasitas angkut 40-an penumpang, makan tujuh bus yang disiapkan bisa menampung 300 warga yang telah mendaftar.

Dikatakan Erwin, program mudik gratis juga diselenggarakan Kementerian Perhubungan.

Mudik Gratis 2016 menggunakan bus itu dibuka mulai 16 Mei-12 Juni 2016 untuk tujuan sembilan daerah Jawa Tengah.

"Kuota untuk 40 ribu orang, sepeda motor 12 ribu, pendaftaran di buka di Jabodetabek, tujuan untuk mengurangi angka kecelakaan dan mengurangi kemacetan," katanya.

Sementara itu, untuk pendaftaran mudik gratis di Kota Bekasi akan dibuka mulai hari pertama Ramadhan pada 6 Juni 2016.

"Kami imbau warga untuk mempersiapkan persyaratannya sejak sekarang agar siap dibawa saat pendaftaran resmi dibuka," katanya.

Adapun persyaratan yang harus dilengkapi itu ialah KTP dan Kartu Keluarga. Satu pendaftar berhak menerima jatah kursi sesuai jumlah anggota keluarga yang tertera di Kartu Keluarga.

"Jadi kami tidak membatasi jumlah kursi bagi pendaftar karena kasihan kalau keluarga harus terpisah mudiknya. Namun kami tidak mengakomodasi permintaan kursi melebihi jumlah anggota yang tertera di KK karena dikhawatirkan akan diperjualbelikan layaknya calo," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016