Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyiapkan program Kampung Bersih Bebas Jentik (Kampung Berbatik) untuk mencegah menjangkitnya penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Dengan hadirnya Kampung Berbatik ini diharapkan dapat diterapkan pada seluruh RW di Kota Depok sebagai strategi pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD) berbasis komunitas," kata Idris di Depok, Jabar, Rabu.

Menurut Mohammad Idris, intervensi Kampung Berbatik pada dua lokus tersebut dilakukan karena memiliki kasus terbanyak dan kepadatan penduduk tinggi. Untuk RW 15 Kelurahan Pancoran Mas mempunyai 7 RT dengan jumlah KK yang mengikuti sebanyak 1.188.

Baca juga: Pemkot Depok terus berupaya ciptakan lingkungan yang sehat
Baca juga: Peneliti FKUI luncurkan alat deteksi dini DBD

Sedangkan RW 15 Kelurahan Beji mempunyai 4 RT dengan jumlah KK yang mengikuti sebanyak 626.

Dikatakannya selama intervensi perhitungan Angka Bebas Jentik (ABJ) didapatkan terus meningkat, dengan nilai ABJ di Kelurahan Pancoran Mas adalah 92,42 persen dan Kelurahan Beji adalah 95,26 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengungkapkan, upaya intervensi yang sudah dilakukan pada Kampung Berbatik, di antaranya Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J1).

Baca juga: Warga Depok diimbau lakukan pemberantasan sarang nyamuk cegah DBD

Selain itu juga pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Pemasangan Ovitrap sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pencatatan pelaporan secara digital terintegrasi.

“Ke depannya akan dilakukan di RW lain di Kota Depok agar upaya pencegahan DBD melalui Kampung Berbatik dapat optimal,” katanya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022