Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Pertanian Kota Bogor, Jawa Barat menyiapkan pengawasan peredaran daging menjelang Ramadhan guna memastikan kelancaran pasokan stok serta memenuhi standar aman, sehat, utuh dan halal.

"Sejak dua bulan terakhir kami sudah menurunkan tim untuk melakukan pengawasan dari hulu, mulai dari vaksinasi hewan ternak, pembersihan kandang, hingga standarisasi tempat pemotongan hewan," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor Azrin Syamsudin saat ditemui di Balai Kota Bogor, Senin.

Azrin mengatakan, pengawasan daging beredar menjadi tugas rutin Dinas Pertanian, terutama menjelang Ramadhan, hal tersebut untuk mengantisipasi peredaran daging yang tidak memenuhi standar ASUH serta memantau harga.

"Pengawasan rutin selama Ramadhan ini akan dilakukan melibatkan dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Balai Pengujian Mutu produk pertanian, dan juga aparat kepolisian," katanya.

Ia mengatakan, keterlibatan aparat kepolisian diperlukan apabila terdapat pedagang yang menjual daging yang tidak memenuhi standar ASUH akan ditindak dan ditelusuri dari mana asal muasalnya.

"Yang pasti upaya antisipasi peredaran daging sudah dilakukan mulai dari hulu hingga hilir. Akan ada pengawasan daging di pasar untuk memastikan peredaran daging sesuai standar ASUH," katanya.

Menurut dia, menjelang Ramadhan harga daging sapi akan mengalami kenaikan sesuai permintaan pasar. Harga dinilai wajar jika kenaikan hanya sampai Rp150 ribu, kondisi tersebut hanya berlaku sesaat.

"Harga daging saat ini Rp120 ribu, jika masih Rp150 ribu per kg itu masih wajar. Jika lebih dari itu baru tidak wajar dan perlu ditelusuri," katanya.

Azrin menambahkan, pengawasan juga dilakukan untuk memastikan daging yang dijual dipotong di rumah potong hewan baik yang dikelola oleh pemerintah maupun yang ada di masyarakat.

"Di Kota Bogor ada satu RPH milik pemerintah dan delapan RPH milik masyarakat, semua sudah tersertifikat," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016