Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat membentuk Kampung Tematik Rambutan dengan menggandeng pihak swasta untuk mendukung kegiatan pertanian perkotaan atau urban farming melalui tanaman buah yang menunjang ketahanan pangan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S. Rasmana usai peluncuran Kampung Rambutan di Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, mengatakan pembentukan ini merupakan semangat menjadikan wilayah sebagai pusat produk pertanian tanaman buah melalui pembentukan kampung tematik.

"Di Curug itu memang ada beberapa warga yang menanam rambutan dan setelah dilakukan pengecekan dari tim penyuluh juga tanah di situ bagus untuk rambutan," kata Anas.

Baca juga: Pemkot Bogor dapat penghargaan Urban Farming di Forum U20

Anas menjelaskan konsep yang dilakukan ialah mengantisipasi keterbatasan lahan dengan penanaman pohon di sisi jalan, halaman dan pekarangan rumah, bukan di lahan perkebunan khusus.

Pemerintah Kota Bogor mendapatkan dukungan dari PT Astra International Tbk - Daihatsu yang memberikan 500 bibit pohon rambutan. Ke depan DKPP juga akan menambah 1.000 bibit pohon rambutan di lokasi tersebut.

Pengembangan lingkungan ini merupakan bagian dari konsep empat pilar yang digagas oleh Astra International Tbk - Daihatsu yang bertujuan mendukung kegiatan urban farming melalui tanaman buah untuk menunjang ketahanan pangan dan intervensi gizi masyarakat, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan.

Baca juga: Pemkot Bogor dorong warga kreatif manfaatkan lahan jadi urban farming

Setelah secara simbolis dilakukan penanaman bibit, selanjutnya bibit akan dibagikan kepada warga dengan syarat satu nama, satu alamat yang sama untuk ditanam dan akan dilakukan pembinaan secara berkala oleh DKPP untuk teknik pemupukan, vitamin, dan penyuluhan dari serangan hama penyakit.

Kampung Rambutan Curug, lanjut Anas, melengkapi lima kampung tematik buah lain, yakni Kampung Beas di Kelurahan Mulyaharja, Kampung Pala di Kelurahan Muarasari, Kampung Alpukat di Kelurahan Pamoyanan dan Kampung Manggis di Kelurahan Situ Gede dan Kampung Durian di Kelurahan Rancamaya.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Penyuluhan DKPP Kota Bogor, Dian Herdiawan memaparkan pada kampung tematik ini, warga akan mulai merasakan oksigen yang cukup pada tahap awal penanaman.

Baca juga: Berdayakan lahan kosong, Kepala DKPP Kota Bogor bersama warga Babakan panen sayuran

Selanjutnya, pohon rambutan memerlukan waktu dua hingga empat tahun untuk bisa berbuah tergantung dari usia dan ukuran bibit yang ditanam.

Proses perawatan pohon rambutan ini bisa dibilang tidak begitu sulit, bibit rambutan hanya memerlukan media tanam dan penyiraman yang rutin.

"Intinya pohon rambutan harus dirawat dengan disiram sekali sehari dan sebaiknya di sore hari serta diberi pupuk. Sebelum ditanam sebaiknya lubangnya diberi pupuk kandang dan dolomit terlebih dahulu," ujarnya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022