Bogor (Antara Megapolitan) - Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Jawa Barat telah menangkap pelaku pemerkosaan dan pembunuhan seorang balita di wilayah Kecamatan Cibungbulang, tersangka bernama Budiansyah (26) merupakan pemuda yang hanya lulusan Sekolah Dasar.

"Pelaku tidak punya pekerjaan tetap, ia hanya membantu orang tuanya yang memiliki usaha pembuatan batako di rumahnya, ia bekerja disana," kata Kapolsek Cibungbulang Kompol Ronny Mardiatun kepada Antara, Rabu.

Budiansyah menjadi tersangka pemerkosaan sekaligus pembunuhan balita LN (2,5) yang ditemukan tewas di belakang rumah pelaku di Kampung Pabuaran Tonggoh RT 03/RW 05, Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Senin (9/5) malam.

Pelaku merupakan tetangga dekat korban, rumah korban pelaku berdekatan. Bahkan korban sering bermain ke rumah pelaku yang tinggal bersama kedua orang tuannya.

"Korban bermain dengan adik dan juga keponakan pelaku yang seumuran," katanya.

Menurut Ronny, keseharian pelaku dikenal pendiam, kurang bergaul, dan tidak seperti pemuda pada umumnya. Sikap pelaku yang tertutup membuat keluarganya apatis dan tidak peduli dengan aktivitasnya.

Setelah lulus SD, pelaku pernah disekolahkan ke SMP, hanya tidak sanggup mengikuti pelajaran selama satu bulan, pelaku keluar dan berhenti sekolah.

"Ibu pelaku memang heran dengan kelakuan anaknya, tertutup, tidak bergaul dan cenderung tidak memiliki teman. Bahkan ibunya curiga dengan "kelaki-lakian" anaknya," kata Ronny.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui tertarik dengan korban, melihat keseharian korban yang lincah bermain membuat pelaku berhasrat.

Ketika ditanya apakah sebelumnya pelaku sudah pernah memiliki hasrat dan niat terhadap korban dan melakukan percobaan. Ronny mengatakan pihaknya belum menggali informasi sejauh itu.

"Pelaku mengaku tertarik dengan anak kecil karena tidak ada wanita seumurannya yang mau dengan dirinya," kata Ronny.

Di mata keluarga, pelaku tidak memiliki teman bergaul, tidak pernah ikut kumpul-kumpul apalagi mengkonsumsi minuman keras. Di rumah pelaku juga tidak tersedia DVD yang memungkinkan pelaku menonton video porno.

"Pelaku juga tidak menggunakan smartphone yang bisa menyimpan atau memutar video porno. Pelaku memang dikenal kolot dan kurang bergaul," katanya.

Ketertarikan pelaku terhadap korban yang mendorong pelaku menyalurkan hasrat kelakiannya. Perbuatan tersebut dilakukannya saat korban bermain ke rumahnya. Pelaku membawa korban ke dalam kamar rumahnya.

Di sana korban diraba-raba dan dibekap mulutnya hingga kesulitan bernafas. Pelaku menyetubuhi korban hingga akhirnya meninggal dunia. Sebelum dibuang di belakang rumah, mayat korban sempat disembunyikan dalam lemari di kamar pelaku.

Sehari berikutnya tepatnya Senin (9/10) pelaku membuang mayat korban sekitar pukul 19.00 WIB dengan cara mengeluarkan mayat korban dari lemari, lalu membungkusnya dengan kain seprai. Agar tidak ketahuan, pelaku keluar dari rumah pada saat orang tuanya melaksanakan shalat magrib.

Lalu mayat korban dibuang begitu saja di belakang rumah, hingga akhirnya seorang Ustad mencium bau busuk dan mencoba menelusuri asalnya. Di lokasi ditemukan mayat balita LN yang tergeletak sudah tidak bernyawa terbungkus pakaian dan celana dalam yang sudah kotor karena kotoran pada bagian alat vitalnya.

"Dari hasil visum luar di RSUD Ciawi, ada luka di kemaluan korban karena benda tumpul serta ada cairan sperma," kata Ronny.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016