Jakarta, (Antara Megapolitan) - Bupati Batang, Jawa Tengah, Yoyok Riyo Sudibyo diundang organisasi nirlaba "Rumah Kepemimpinan" untuk memotivasi mahasiswa dalam acara "Young Leaders Contributor Summit".

Menurut Direktur "Rumah Kepemimpinan" Bachtiar Firdaus dalam penjelasan di Jakarta, Minggu, kehadiran Bupati Batang, penerima penghargaan "Bung Hatta Anti Corruption Award" itu adalah untuk berbagi mengenai bagaimana menjadi pemimpin yang baik.

Dalam acara yang berlangsung pada 5-8 Mei 2016 di aula Fakultan Hukum Universitas Indonesia (UI) Depok, Jabar, dan diikuti 300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu, menurut Yoyok -- panggilan karib Yoyok Riyo Sudibyo -- sumbangsih kaum muda dibutuhkan untuk memperbaiki bangsa

Ia juga mengemukakan bahwa menjadi pemimpin adalah seni.

"Pemimpin akan lahir pada saat dan tempat di mana rakyat membutuhkan," katanya menegaskan prinsip itu yang dipegangnya.

Dalam sesi tanya jawab, saat ditanya apakan akan maju dalam Pilkada di DKI Jakarta, ia menyatakan "Saya tidak pernah berandai-andai. Tapi saya akan mengerjakan tanggung jawab di depan saya sebaik-baiknya," katanya.

Berkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta, nama Yoyok muncul bersama Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini dan lainnya.

Bagi Yoyok, bekerja di mana pun dengan niatan baik, maka akan menarik orang-orang baik untuk

berkolaborasi.

Prinsip itu disepakati Direktur "Rumah Kepemimpinan" Bachtiar Firdaus.

"Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi mengarahkan semua orang untuk menjadi pemimpin-pemimpin berjiwa pelayan," kata lulusan jurusan Teknik Gas dan Petrokimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia, dan menjadi mahasiswa "Aktif Berprestasi Fakultas Teknik UI 1998 itu.

Ia menjelasah "Rumah Kepemimpinan" adalah organisasi nirlaba dan nonpartisan yang membina mahasiswa berprestasi di tujuh kota, yakni Jakarta, Bogor, Bandung, Yogya, Surabaya, Medan dan Makassar.

Mahasiswa digembleng selama dua tahun, tidak hanya agar mencapai prestasi akademik atau menjadi aktivis organisasi, tetapi juga menjadi kontributor untuk menyelesaikan masalah-masalah di lingkungannya.

Dalam mengelola beasiswa kepemimpinan, lembaga itu didukung donasi individu dan lembaga serta dana zakat.

Karena itu komitmen 300 mahasiswa peserta dan alumni "Rumah Kepemimpinan" yang kini lebih 1.000 orang di berbagai sektor pengabdian adalah memberi kontribusi sekecil apapun.

Salah satu mitra lembaga itu adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), yang sangat mendukung pembinaan kaum muda, terutama dalam "social entrepreneurship".

Direktur Pelaksana BAZNAS, Arifin Purwakananta menegaskan, tantangan saat ini bukan hanya mengajak orang berzakat, namun juga mengajak masyarakat menggunakan lembaga zakat nasional demi perbaikan kondisi bangsa.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016