Bekasi (Antara Megapolitan) - Humas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto menilai mayoritas perusahaan ekspedisi barang belum mematuhi imbauan pemerintah perihal larangan melintas truk bertonase berat di tol sepanjang liburan Kenaikan Isa Almasih dan Isra Miraj 2016.

"Sejak imbuan itu diberlakukan pada Rabu (4/5) pukul 00.00 WIB, masih banyak truk bertonase berat yang melintasi Tol Jakarta - Cikampek," katanya di Bekasi, Kamis.

Pantauan melalui layar Closed Circuit Television (CCTV) di Sentral Komunikasi Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Jalan Teungku Umar, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis siang, nampak kendaraan bertonase berat masih melintas di sejumlah lokasi kemacetan tol.

Lokasi kemacetan itu di antaranya kawasan Cakung Jakarta Timur, Cikunir Kota Bekasi, Cikarang Kabupaten Bekasi dan Kawasan industri Karawang.

Kendaraan tersebut rata-rata memasuki ruas tol dari sejumlah gerbang masuk di masing-masing kawasan tersebut.

Truk bertonase berat itu berbentuk tronton, truk 3/4 dan truk gandeng yang memperparah laju lalu lintas di dalam Tol Jakarta-Cikampek karena melaju dengan kecepatan rendah.

Bahkan, tidak sedikit pula truk bertonase berat itu merambah ke lajur cepat lintasan Tol Jakarta - Cikampek arah Cikampek yang menghambat laju kendaraan pribadi di belakangnya.

Dikatakan Iwan, peningkatan volume kendaraan musim libur kali ini di ruas Tol Jakarta-Cikampek sebesar 40 persen dari situasi normal 77 ribu kendaraan sejak Rabu (4/5).

Akibat situasi itu, arus kendaraan Tol Jakarta Cikampek mengalami kepadatan mulai dari Cawang hingga GT Cikarang Utama sepanjang 29 kilometer.

Iwan mengimbau pengusaha ekspedisi barang untuk mengatur jadwal pemberangkatan armada mereka yang akan memasuki jalur tol.

"Kalaupun berangkat, minimal kendaraan harus dalam kondisi baik dan pengemudi jangan ngantuk pada malam hari," katanya.

Pemberangkatan ideal bagi armada pengangkut barang disarankan pada waktu di atas jam 00.00 WIB sampai menjelang pagi.

"Kalau bisa Minggu (8/5) besok libur atau membatasi pemberangkatan karena sudah masuk puncak arus balik," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016