Indonesia memromosikan ikan tuna dengan bersertifikat ekolabel Marine Stewardship Council (MSC) pada ajang pameran makanan laut (seafood) internasional, yakni di "Seafood Expo Asia" 2022, Singapura pada 14-16 September 2022.

"MSC sangat mengapresiasi perikanan yang mempraktikan perikanan berkelanjutan hingga ke 'end-product' olahannya," kata Commercial Communication Officer MSC Indonesia, Usmawati Anggita dalam taklimat media kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Senin.

MSC adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains dan diakui secara global terhadap penangkapan ikan serta keterlacakan makanan laut yang berkelanjutan.

Baca juga: MSC: Perikanan membutuhkan jeda untuk pulihkan populasi ikan

Label MSC biru pada produk makanan laut mengartikan bahwa produk berasal melalui perikanan tangkapan alam yang telah disertifikasi secara independen terhadap standar berbasis sains MSC.

Ia menjelaskan "Seafood Expo Asia" Singapura itu dihadiri oleh berbagai pelaku bisnis perikanan dari berbagai belahan dunia.
 
Delegasi dari MSC Indonesia dan peserta di ajang pameran makanan laut (seafood) internasional "Seafood Expo Asia" 2022, di Singapura pada 14-16 September 2022. (FOTO ANTARA/HO-MSC/SMS)


Pameran tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 peserta dari Asia, Eropa dan Amerika Serikat (AS), yang terdiri  atas perusahaan produsen dan pembeli

"Termasuk di antaranya mitra yang telah bersertifikat MSC sehingga menjadi wadah untuk memperluas pasar dan informasi perikanan berkelanjutan di pasar Asia," katanya.

Baca juga: MSC: Riset temukan lampu LED bisa kurangi tangkapan tidak diinginkan

Ia menjelaskan PT Samudera Mandiri Sentosa (SMS), yang menjadi salah satu peserta (exhibitor) di pergelaran pameran internasional itu, merupakan produsen tuna sirip kuning dan cakalang yang telah memiliki sertifikat MSC "Chain of Custody" (CoC) atau rantai pengawasan.

"PT SMS menampilkan produk tuna kaleng berekolabel MSC dari perairan Bitung yang telah mempraktikan perikanan berkelanjutan dan tertelusur," kata Usmawati Anggita.

Sementara itu General Manager (GM) PT SMS, Sigit Saptono menyatakan keikutsertaan mereka pada "Seafood Expo Asia" itu menampilkan produk olahan tuna terbaik dari perairan Indonesia ke pasar global.

Salah satunya, kata dia, adalah produk tuna kaleng dari perairan Bitung yang sudah berlabel MSC.

Baca juga: MSC: Progres sertifikasi kakap dan kerapu laut perkembangannya sudah bagus

"Komitmen kami terhadap sumber daya yang berkelanjutan menjadi salah satu nilai perusahaan untuk memberikan produk terbaik dengan memerhatikan lingkungan serta kesejahteraan nelayan," katanya.

Tidak hanya terbukti ditangkap melalui praktik yang berkelanjutan, pihaknya juga ingin menampilkan profil nelayan yang menangkapnya sehingga pembeli tahu dari mana tuna yang mereka konsumsi berasal dan menjadi nilai tambah tersendiri, demikian Sigit Saptono.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022