Pelatihan vokasi berbasis komunitas seperti BLK Komunitas menjadi salah satu pendekatan pengembangan sumber daya manusia yang disepakati oleh negara-negara G20 untuk mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan.

Dalam pembukaan Labour and Employment Ministers’ Meeting (LEMM) G20 di Kabupaten Badung, Bali, Rabu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyampaikan bahwa turut menjadi sorotan dalam pertemuan itu adalah pengembangan kapasitas SDM untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan produktivitas.

"Salah satu pendekatan yang telah kita sepakati untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas sumber daya manusia yang berkelanjutan adalah melalui community based vocational training," jelas Menaker Ida dalam pertemuan para menteri buruh dan tenaga kerja G20 itu.

Baca juga: Terminal VVIP Halim siap sambut tamu negara G20 usai direvitalisasi
Baca juga: Sambut KTT G20, Jasa Marga rampungkan penataan Tol Bali Mandara

Indonesia sebelumnya sudah menjalankan pendekatan pelatihan vokasi berbasis komunitas dengan membangun BLK Komunitas. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah membangun lebih dari 2.000 BLK Komunitas di seluruh Indonesia.

Pada 2022, Kemnaker telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama untuk pembangunan BLK Komunitas dengan 850 lembaga. Dengan penambahan setiap tahun, Kemnaker akan menambah target output pelatihan vokasi sebanyak 232 ribu peserta dengan memaksimalkan sarana dan prasarana BLK Komunitas.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022