Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengapresiasi keputusan PT Pertamina (Persero) yang menurunkan harga tiga jenis BBM nonsubsidi yakni Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex, karena selaras dengan kontraksi nilai harga minyak dunia.

"Saya rasa ini keputusan yang tepat, karena harga minyak dunia terus turun sejak Juni 2022 lalu, dari semula yang harganya mencapai 120 dolar AS per barel menjadi mendekati harga sebesar 90 dolar per barel," katanya dalam rilis di Jakarta, Sabtu.

Apalagi, menurut dia, sejauh pengamatannya, Pertamina belum pernah menurunkan harga BBM umum nonsubsidi seperti ini.

Mulyanto menyebut artinya penurunan harga minyak dunia sejak Juni 2022 mulai membawa angin segar bagi Indonesia.

Ia berpendapat bahwa logika yang sama bisa berlaku untuk BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar.

Baca juga: Menko Perekonomian: Pemerintah siapkan skema alternatif harga BBM
Baca juga: Menteri Luhut harap pemda ikut sosialisasikan kenaikan harga BBM

Kedua jenis BBM itu, ujar dia, tidak memiliki urgensi untuk dinaikkan di tengah menurunnya harga minyak dunia.

"Sekarang ini adalah momentum yang tepat bagi pemerintah untuk menata secara struktural persoalan distribusi BBM bersubsidi agar semakin tepat sasaran," katanya.

Menurut Mulyanto, pelarangan penggunaan BBM bersubsidi kepada pengguna mobil mewah tetap penting, agar anggaran negara semakin efisien dan pemberian subsidi BBM benar-benar memenuhi rasa keadilan, yakni hanya diberikan untuk masyarakat yang tidak mampu.

Harga Pertamax Turbo per 1 September 2022 turun menjadi Rp15.900 per liter dari sebelumnya Rp17.900 per liter.

Kemudian, harga solar Dexlite turun menjadi Rp17.100 per liter dari Rp17.800 per liter, serta harga Pertamina Dex turun menjadi Rp 17.400 per liter dari Rp 18.900 per liter pada periode Agustus 2022.

Pewarta: M Razi Rahman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022