Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar sosialisasi bahaya narkoba kepada kalangan pelajar dan organisasi kemasyarakatan sebagai upaya memerangi dan mempersempit peredaran narkoba.

"Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari, 18-22 April 2016 di kalangan siswa, remaja masjid, karang taruna dan Forum Keswadayaan Dini Masyarakat," kata Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional pada Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bekasi, Muhaemin Ali, di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, agenda sosialisasi tersebut menghadirkan pembicara dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Kasat Narkoba Polresta Bekasi Kota, Dinas Kesehatan dan perwakilan Dinas Pendidikan.

"Kami memberikan secara rinci jenis narkotika, fungsi dan kegunaannya serta efek sampingnya.

Dikatakan Muhaemin, sabu-sabu dan ekstasi tergolong psikotropika, tapi di Indonesia masuk golongan narkotika yang berfungsi mengurangi rasa sakit.

"Efek narkotika di antaranya halusinogen, stimulan dan depresan (menekan)," katanya.

Menurut dia, semua pihak dari pemerintah, masyarakat hingga pelajar harus bersatu padu memerangi peredaran barang terlarang tersebut sebagai bentuk perlindungan terhadap generasi bangsa dan masa depan.

Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan agenda sosialisasi tersebut berguna untuk memperkecil ruang gerak pengedar narkoba dan peluang terjadinya penyalagunaan narkoba di kalangan masyarakat dan pelajar.

"Ini agar kita tidak terjebak dalam narkoba dan dapat memeranginya. Sekaligus sebagai deteksi dini bahaya narkoba hingga memperingatkan orang terdekatnya agar tidak terpengaruh narkoba," katanya.

Pemerintah kota Bekasi, kata dia, bekerja sama dengan BNN Provinsi Jawa Barat dan Kesbangpol akan bersama-sama memerangi bahaya narkoba.

"Semoga dengan adanya proses ini kita dapat menyongsong masyarakat yang lebih paham pengetahuannya dan jauh dari bahaya narkoba," ujarnya.
(Adv).

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016