Sukabumi (Antara Megapolitan) - Tokoh pesantren di Sukabumi, Jawa Barat meminta kepada pemerintah mulai dari daerah hingga pusat membuat perencanaan jangka panjang dan bekesinambungan.

"Progam yang berkesinambungan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, karena sekarang ini setiap ganti pemimpin ikut berganti perencanaan sehingga tidak ada progam perencanaan jangka panjang dan berkesinambungan," kata Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fath Sukabumi, Fajar Laksana di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, dengan adanya perencanaan berkesinambungan tersebut setiap ganti pemimpin tidak serta merta ganti perencanaan kecuali ada kebijakan yang tidak cocok dilaksanakan pada era saat ini atau masa depan.

Tetapi sangat disayangkan, jika perencanaan tidak ada yang bersifat jangka panjang dan berkesinambungan, sehingga ada beberapa perencanaan yang diluncurkan pemimpinan lama dan dinilai bagus dan cocok tetapi karena ganti pemimpin sehingga perencanaan tersebut tidak berkesinambungan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan anggota legislatif di DPR RI untuk bersama-sama mendorong pemerintah untuk membuat perencanaan jangka panjang dan berkesinambungan," tambah Fajar.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Desy Ratnasari mengatakan selaku anggota MPR/DPR RI dirinya terus mendorong pemerintah dalam menjalankan roda pemerintah untuk melakukan perencanaan jangka panjang dan berkesinambungan.

Apapun yang dilakukan oleh pemerintah tentunya harus bermanfaat langsung kepada masyarakat. Selain itu, dalam mengeluarkan kebijakan, pemerintah harus sesuai dengan kebutuhan zaman.

"Perencanaan jangka panjang dan jangka menengah sudah menjadi amanat undang-undang dan pemerintah wajib melaksanakannya. masyarakat saat ini menunggu fasilitas dari pemerintah khususnya infrastruktur, baik itu di bidang kesehatan, sosial, ekonomi dsb," katanya saat kegiatan dengar pendapat tentang berbangsa dan bernegara yang membahas tentang reformulasi sistem perencanaan pembangunan nasional dengan model GBHN.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016