Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat mengantisipasi penyebaran virus rabies menular ke manusia akibat gigitan hewan seperti anjing, kucing maupun monyet sehingga merusak jaringan otak.

"Penyakit rabies merupakan penyakit menular dan bersifat zoonosis yakni menular dari hewan penular rabies kepada manusia maupun sebaliknya sehingga harus diwaspadai," kata Wakil Wali Kota Achmad Fahmi di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, penanganan dan pencegahan penyakit rabies ini menjadi perhatian serius pemerintah, melalui berbagai upaya dan penanganan secara intensif dan sistematis, sebab penyakit tersebut bisa menyebabkan kematian.

Selain itu, karena penyakit rabies ini sangat berbahaya bagi warga maka usaha pengendalian, pencegahan dan pemberantasan terus dilakukan terlebih di Jabar pada 2018 mendatang ditargetkan harus bebas dari penyakit rabies.

"Salah satu upaya yang kami lakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini yakni secara rutin melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi kepada warga tentang bahaya penyakit rabies khususnya yang didaerahnya banyak hewan berkeliaran seperti kucing dan anjing," tambah Fahmi.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi mengatakan pihaknya secara rutin melaksanakan vaksinasi secara massal terhadap seluruh jenis hewan yang rawan terinfeksi virus rabies, seperti anjing, kucing dan kera sebagai salah satu upaya pengendalian, pencegahan dan pemberantasan terhadap penyakit tersebut.

Selain melakukan hal tersebut, imbauan kepada warga yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan lain-lain agar secara rutin datang ke dokter hewan maupun DPPKP Kota Sukabumi untuk diberikan vaksin antirabies.

"Jika ada warga yang melihat hewan yang diduga rabies agar segera melapor untuk mengkarantina hewan tersebut, karena dari pemetaan kami ada beberapa daerah rawan penyebaran rabies walaupun hingga kini belum ada laporan kematian manusia akibat rabies," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016