Presiden Joko Widodo menyebut Musyawarah Rakyat (Musra) I Jawa Barat merupakan ruang bagi rakyat untuk berdemokrasi.
 
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan pada Musra I Jawa Barat di SPORT Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Minggu, gagasan gelaran Musra itu baik karena rakyat bisa menyampaikan keinginannya, baik mengenai Indonesia ke depan maupun kriteria pemimpin yang diinginkan.
 
"Memang kita harus tahu juga bahwa menurut undang-undang, yang mengusung calon presiden dan wakil presiden itu partai atau gabungan partai, tapi pada saat pencoblosan itu yang menentukan adalah rakyat," katanya.
 
Presiden Jokowi menyebut Musra adalah instrumen berdemokrasi yang diharapkan bisa memunculkan pemimpin-pemimpin yang sesuai dengan keinginan masyarakat, khususnya untuk ajang politik pada tahun 2024.
 
"Kita harapkan Musra bisa memunculkan pemimpin yang dicintai rakyat, yang mau dekat dengan rakyat, yang mau turun ke bawah, tidak hanya duduk enak di istana, setuju?," kata Jokowi.
 
Baca juga: Puluhan ribu masyarakat gelar kirab Merah Putih sepanjang 1.700 meter
 
Musra digelar oleh para relawan nasional Joko Widodo. Selain di Bandung, Jawa Barat, rencananya Musra juga bakal digelar di seluruh provinsi hingga tahun 2023.
 
Nantinya, setiap warga yang hadir dalam Musra tersebut dipersilakan untuk menyampaikan aspirasinya di depan forum berkaitan dengan harapan Indonesia ke depannya maupun menyampaikan kriteria pemimpin yang diinginkan.
 
Jika nantinya sudah menghasilkan kesimpulan, Jokowi meminta kepada penyelenggara Musra untuk menyampaikan hasilnya.
 
"Nanti kalau dalam Musra ini sudah ketemu siapa, tolong saya dibisiki, karena ini adalah forumnya rakyat, boleh rakyat bersuara kan," kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan lain Presiden Joko Widodo membagikan bantuan sosial di Pasar Cicaheum setibanya di Bandung, mengawali rangkaian kunjungan kerja di Provinsi Jawa Barat, Minggu.

Baca juga: Presiden Jokowi lepas Kirab Merah Putih dari depan Istana Merdeka pada Minggu pagi

Tiba di Pasar Cicaheum sekitar pukul 9.21 WIB, Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyapa para pedagang dan menyerahkan bantuan sosial kepada penerima manfaat, termasuk bantuan modal kerja yang bisa dimanfaatkan untuk tambahan modal usaha.

Seturut keterangan resmi yang diterima di Jakarta, beberapa bantuan sosial yang diberikan berupa bantuan langsung tunai (BLT) untuk peserta Program Keluarga Harapan (PKH) serta bantuan modal kerja (BMK) untuk para pedagang pasar dan pedagang kaki lima.

"Pagi hari ini saya sama seperti di provinsi-provinsi yang lain, memberikan bantuan sembako kepada penerima manfaat PKH dan juga memberikan tambahan modal usaha, tambahan modal kerja, kepada pedagang di pasar, kepada pedagang kaki lima," kata Presiden kepada wartawan di sela rangkaian kunjungan di Pasar Cicaheum.

Presiden juga sempat meninjau kondisi Pasar Cicaheum yang sudah kurang baik. Mengenai hal tersebut, Presiden menyatakan pemerintah siap membantu revitalisasi apabila dibutuhkan.

Baca juga: Jokowi: 'Gebuk' detik ini juga kalau ada mafia tanah bikin ruwetkan ngurus

Menurut Kepala Negara, hal itu perlu dijajaki lebih lanjut, sebab Pasar Cicaheum merupakan salah satu pasar tradisional yang kepemilikan lahannya berada di bawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Tadi, saya menanyakan ke Pak Gubernur (Jawa Barat), Pak Wali Kota (Bandung) mengenai pasar ini, kalau memang perlu dibangun ya kita siap untuk membangun, tapi memang ini lahannya milik BUMD, sehingga kalau pemerintah bantu ke BUMD tadi. Tadi saya tawarkan bangun," ujarnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan ke Pasar Cicaheum adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022