Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama sejumlah pemerintah daerah secara resmi membuka Kenduri Swarnabhumi yang menghubungkan kembali masyarakat dan lingkungan Sungai Batanghari.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dalam keterangannya, Kamis menjelaskan, Sungai Batanghari adalah sumber kehidupan yang saling menghubungkan antar masyarakat yang hidup di sepanjang alirannya sejak dulu sehingga membangun suatu tradisi budaya.
"Memang masih banyak masyarakat akuatik Melayu yang meneruskan tradisi, tapi mungkin saja belum menyadari arti penting Sungai Batanghari untuk kehidupan dan peradaban. Melalui Kenduri Swarnabhumi inilah ingin dibangun pemahaman tersebut," ucap Mahendra.
Oleh sebab itulah, imbuh Mahendra, penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi ini menjadi satu gerakan untuk menyambungkan masyarakat akuatik Melayu kembali menjadi bagian dari peradaban yang telah dimulai dari DAS Batanghari.
"Kenduri adalah gotong royong yang mencirikan kebudayaan asli Indonesia. Sedangkan Swarnabhumi adalah ‘bumi emas’ yang ada di Melayu Sumatera. ‘Emas’ itu ada di sepanjang Sungai Batanghari," tukas Mahendra.
Mahendra pun menyampaikan, aset budaya amat penting tapi menjadi tidak berguna ketika masyarakat acuh. Maka, beber Mahendra, untuk menjaga aset budaya dan kepeduliah itulah dimulainya segala revitalisai cagar budaya di kawasan DAS Batanghari.
Kenduri Swarbahumi merupakan upaya menghubungkan kembali, menyebarkan luas, dan memperkuat kebudayaan Melayu dengan berbagai kegiatandi wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
Dengan berlangsungnya Kenduri Swarnabhumi ini, diharapkan mengingatkan kembali kebudayaan akuatik sepanjang DAS Batanghari serta kebangggan terhadap Sungai Batanghari sebagai pembangun peradaban. Melalui Kenduri Swarnabhumi juga, diharapkan tumbuh komitmen merawat warisan tradisi serta cagar budaya nasional.
Kenduri Swarnabhumi menuai apresiasi
Apresiasi dikemukakan Puteri Indonesia Favorit Jambi 2022 Sindy Novela yang menyatakan bahwa Kenduri Swarnabhumi menunjukkan upaya membangun kesadaran arti penting sungai dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan masyarakat, khususnya di Jambi.
Selanjutnya, Sindy sebagai pemuda Jambi yang juga aktif dalam isu lingkungan menuturkan, dari Kenduri Swarnabhumi dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di DAS Batanghari yang terdiri dari tujuh kabupaten di dua provinsi, yakni Jambi dan Sumatera Barat.
"Melalui Kenduri Swarnabhumi, masyarakat akan semakin tergerak untuk selalu menjaga kelestarian Sungai Batanghari yang telah berperan besar dalam peradaban budaya," kata Sindy
Sindy juga mengajak generasi muda Jambi dapat menciptakan program yang meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan arti Sungai Batanghari demi kemajuan masyarakat, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan.
Kenduri Swarnabhumi 2022 mengusung tema utama Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti dengan narasi dimunculkan yakni Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai. Penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi bakal berlangsung mulai 12 Agustus dan akan berakhir pada 22 September mendatang.
Selama penyelenggaraannya, Kenduri Swarnabhumi melibatkan kalangan yang fokus pada bidang budaya seperti arkeolog, peneliti, sejarawan, akademisi, budayawan, komunitas, dan mahasiswa.
Sejumlah kegiatan yang digelar sebagai rangkaian Kenduri Swarnabhumi adalah ekspedisi susur Sungai Batanghari, sekolah lapangan, pemugaran kawasan cagar budaya nasional Muara Jambi, event 14 festival daerah, seminar dan talkshow Peradaban DAS Batanghari.
Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Sumatera mencapai 800 kilometer. Wilayah yang dilalui DAS Batanghari meliputi Kabupaten Dharmasraya, Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Sungai Penuh, dan Kerinci.
Masing-masing daerah yang dilalui Sungai Batanghari akan menampilkan festival budaya kearifan lokalnya dalam ranglaian kegiatan Kennduri Swarnabhumi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dalam keterangannya, Kamis menjelaskan, Sungai Batanghari adalah sumber kehidupan yang saling menghubungkan antar masyarakat yang hidup di sepanjang alirannya sejak dulu sehingga membangun suatu tradisi budaya.
"Memang masih banyak masyarakat akuatik Melayu yang meneruskan tradisi, tapi mungkin saja belum menyadari arti penting Sungai Batanghari untuk kehidupan dan peradaban. Melalui Kenduri Swarnabhumi inilah ingin dibangun pemahaman tersebut," ucap Mahendra.
Oleh sebab itulah, imbuh Mahendra, penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi ini menjadi satu gerakan untuk menyambungkan masyarakat akuatik Melayu kembali menjadi bagian dari peradaban yang telah dimulai dari DAS Batanghari.
"Kenduri adalah gotong royong yang mencirikan kebudayaan asli Indonesia. Sedangkan Swarnabhumi adalah ‘bumi emas’ yang ada di Melayu Sumatera. ‘Emas’ itu ada di sepanjang Sungai Batanghari," tukas Mahendra.
Mahendra pun menyampaikan, aset budaya amat penting tapi menjadi tidak berguna ketika masyarakat acuh. Maka, beber Mahendra, untuk menjaga aset budaya dan kepeduliah itulah dimulainya segala revitalisai cagar budaya di kawasan DAS Batanghari.
Kenduri Swarbahumi merupakan upaya menghubungkan kembali, menyebarkan luas, dan memperkuat kebudayaan Melayu dengan berbagai kegiatandi wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
Dengan berlangsungnya Kenduri Swarnabhumi ini, diharapkan mengingatkan kembali kebudayaan akuatik sepanjang DAS Batanghari serta kebangggan terhadap Sungai Batanghari sebagai pembangun peradaban. Melalui Kenduri Swarnabhumi juga, diharapkan tumbuh komitmen merawat warisan tradisi serta cagar budaya nasional.
Kenduri Swarnabhumi menuai apresiasi
Apresiasi dikemukakan Puteri Indonesia Favorit Jambi 2022 Sindy Novela yang menyatakan bahwa Kenduri Swarnabhumi menunjukkan upaya membangun kesadaran arti penting sungai dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan masyarakat, khususnya di Jambi.
Selanjutnya, Sindy sebagai pemuda Jambi yang juga aktif dalam isu lingkungan menuturkan, dari Kenduri Swarnabhumi dapat memberikan manfaat kepada masyarakat di DAS Batanghari yang terdiri dari tujuh kabupaten di dua provinsi, yakni Jambi dan Sumatera Barat.
"Melalui Kenduri Swarnabhumi, masyarakat akan semakin tergerak untuk selalu menjaga kelestarian Sungai Batanghari yang telah berperan besar dalam peradaban budaya," kata Sindy
Sindy juga mengajak generasi muda Jambi dapat menciptakan program yang meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan arti Sungai Batanghari demi kemajuan masyarakat, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan.
Kenduri Swarnabhumi 2022 mengusung tema utama Peradaban Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti dengan narasi dimunculkan yakni Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai. Penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi bakal berlangsung mulai 12 Agustus dan akan berakhir pada 22 September mendatang.
Selama penyelenggaraannya, Kenduri Swarnabhumi melibatkan kalangan yang fokus pada bidang budaya seperti arkeolog, peneliti, sejarawan, akademisi, budayawan, komunitas, dan mahasiswa.
Sejumlah kegiatan yang digelar sebagai rangkaian Kenduri Swarnabhumi adalah ekspedisi susur Sungai Batanghari, sekolah lapangan, pemugaran kawasan cagar budaya nasional Muara Jambi, event 14 festival daerah, seminar dan talkshow Peradaban DAS Batanghari.
Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Sumatera mencapai 800 kilometer. Wilayah yang dilalui DAS Batanghari meliputi Kabupaten Dharmasraya, Bungo, Tebo, Merangin, Sarolangun, Batanghari, Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Sungai Penuh, dan Kerinci.
Masing-masing daerah yang dilalui Sungai Batanghari akan menampilkan festival budaya kearifan lokalnya dalam ranglaian kegiatan Kennduri Swarnabhumi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022