Pebalap tim Yamaha Fabio Quartararo harus tampil sempurna di Grand Prix Austria akhir pekan ini guna menjaga posisinya sebagai pemuncak klasemen sementara menyusul hasil jeblok dalam dua balapan sebelumnya.
Setelah beberapa balapan pada awal musim, Quartararo menjadi pebalap favorit untuk gelar juara 2022, akan tetapi kesalahan di Assen dan balapan yang berat di Silverstone, yang keduanya dijuarai Francesco Bagnaia dari tim Ducati, seakan-akan membalikkan keadaan di mana rival-rivalnya mulai merangkak naik.
Apalagi Red Bull Ring di Spielberg menjadi ladang kemenangan bagi Ducati. Poin penuh bagi Bagnaia akan semakin meneruskan upaya pebalap Italia ini dalam memangkas jarak dari puncak.
Yamaha pun sadar Austria tak terlalu bersahabat bagi mereka.
"Setelah Silverstone, saya sedikit kecewa, tapi saya menggunakan energi itu untuk hal-hal yang produktif. Saya telah giat berlatih dan merasa fokus dan siap untuk akhir pekan ini," kata Quartararo dalam laman resmi tim, Rabu.
"Tanpa ada penalti, GP ini akan terasa lebih 'normal'," kata Quartararo yang harus menjalani long lap di Silverstone sebagai hukuman atas insiden di Assen.
"Tujuan kami adalah melakukan yang terbaik di sini. Kami tahu Spielberg bukan trek terkuat bagi kami, tapi saya finis ketiga di sini pada 2019 dan 2021. Apabila kami bertindak dengan benar dan bekerja keras, kami dapat meraih hasil yang baik."
Menuju Austria, Fabio Quartararo dari Yamaha berada di bawah tekanan saat posisinya hanya 22 poin dari rival terdekat Aleix Espargaro dari tim Aprilia yang menjadi satu-satunya pebalap yang selalu finis dengan poin sejauh ini pada 2022.
Sedangkan pebalap Ducati Francesco Bagnaia perlahan-lahan merangkak ke posisi tiga klasemen dengan gap 49 poin, berbekal empat kemenangan dalam tujuh balapan terakhir.
Baca juga: Quartararo sebut Razgatlioglu bisa tampil kencang di MotoGP
Baca juga: Bagnaia juarai GP Belanda, Quartararo terjatuh dua kali
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Setelah beberapa balapan pada awal musim, Quartararo menjadi pebalap favorit untuk gelar juara 2022, akan tetapi kesalahan di Assen dan balapan yang berat di Silverstone, yang keduanya dijuarai Francesco Bagnaia dari tim Ducati, seakan-akan membalikkan keadaan di mana rival-rivalnya mulai merangkak naik.
Apalagi Red Bull Ring di Spielberg menjadi ladang kemenangan bagi Ducati. Poin penuh bagi Bagnaia akan semakin meneruskan upaya pebalap Italia ini dalam memangkas jarak dari puncak.
Yamaha pun sadar Austria tak terlalu bersahabat bagi mereka.
"Setelah Silverstone, saya sedikit kecewa, tapi saya menggunakan energi itu untuk hal-hal yang produktif. Saya telah giat berlatih dan merasa fokus dan siap untuk akhir pekan ini," kata Quartararo dalam laman resmi tim, Rabu.
"Tanpa ada penalti, GP ini akan terasa lebih 'normal'," kata Quartararo yang harus menjalani long lap di Silverstone sebagai hukuman atas insiden di Assen.
"Tujuan kami adalah melakukan yang terbaik di sini. Kami tahu Spielberg bukan trek terkuat bagi kami, tapi saya finis ketiga di sini pada 2019 dan 2021. Apabila kami bertindak dengan benar dan bekerja keras, kami dapat meraih hasil yang baik."
Menuju Austria, Fabio Quartararo dari Yamaha berada di bawah tekanan saat posisinya hanya 22 poin dari rival terdekat Aleix Espargaro dari tim Aprilia yang menjadi satu-satunya pebalap yang selalu finis dengan poin sejauh ini pada 2022.
Sedangkan pebalap Ducati Francesco Bagnaia perlahan-lahan merangkak ke posisi tiga klasemen dengan gap 49 poin, berbekal empat kemenangan dalam tujuh balapan terakhir.
Baca juga: Quartararo sebut Razgatlioglu bisa tampil kencang di MotoGP
Baca juga: Bagnaia juarai GP Belanda, Quartararo terjatuh dua kali
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022