Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Djauhari Oratmangun mengenakan pakaian suku Tanimbar, Maluku, saat memimpin upacara peringatan HUT ke-77 RI di Beijing, Rabu.
Pakaian yang dikenakan berwarna dasar hitam bermotifkan tenun warna merah. Bagian bawahan yang dikenakan Dubes selaku inspektur upacara juga berwarna gelap. Pakaian adat itu dilengkapi dengan ikat kepala warna merah berpadu hitam dalam upacara yang diikuti sekitar 150 orang.
"Kalau tahun lalu pakaian adat Maluku, sekarang Tanimbar," kata diplomat senior kelahiran 1957 yang berlatar belakang suku Tanimbar itu.
Upacara peringatan HUT RI di halaman utama Kedutaan Besar RI di Beijing tahun ini berbeda dengan tahun lalu.
Sejumlah warga negara Indonesia turut serta dalam upacara tersebut. Bahkan ada yang tertahan di luar kompleks KBRI karena terlambat beberapa menit sebelum upacara digelar tepat pada pukul 09.00 waktu setempat (08.00 WIB).
Baca juga: Jumlah peserta lomba puisi HUT RI mahasiswa China di luar ekspektasi
Baca juga: 100 WNI bersepeda santai 77 km kelilingi Beijing peringati HUT RI
Tahun lalu, KBRI Beijing tidak mengundang upacara karena otoritas setempat sedang menerapkan protokol kesehatan antipandemi COVID-19 secara ketat.
Atase Angkatan Darat KBRI Beijing Kolonel (Kav) I Gede Masa bertindak selaku komandan upacara.
Setelah upacara Dubes memimpin para peserta untuk menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan yel-yel "Merdeka...Merdeka....!".
Kemudian berkumpul menuju ruang rapat KBRI Beijing untuk menyaksikan siaran langsung upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan santap siang bersama WNI di halaman samping Wisma Duta KBRI Beijing.
Di halaman depan Wisma Duta sudah berdiri panggung gembira, tempat para staf KBRI dan diaspora Indonesia mencurahkan bakat seninya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Pakaian yang dikenakan berwarna dasar hitam bermotifkan tenun warna merah. Bagian bawahan yang dikenakan Dubes selaku inspektur upacara juga berwarna gelap. Pakaian adat itu dilengkapi dengan ikat kepala warna merah berpadu hitam dalam upacara yang diikuti sekitar 150 orang.
"Kalau tahun lalu pakaian adat Maluku, sekarang Tanimbar," kata diplomat senior kelahiran 1957 yang berlatar belakang suku Tanimbar itu.
Upacara peringatan HUT RI di halaman utama Kedutaan Besar RI di Beijing tahun ini berbeda dengan tahun lalu.
Sejumlah warga negara Indonesia turut serta dalam upacara tersebut. Bahkan ada yang tertahan di luar kompleks KBRI karena terlambat beberapa menit sebelum upacara digelar tepat pada pukul 09.00 waktu setempat (08.00 WIB).
Baca juga: Jumlah peserta lomba puisi HUT RI mahasiswa China di luar ekspektasi
Baca juga: 100 WNI bersepeda santai 77 km kelilingi Beijing peringati HUT RI
Tahun lalu, KBRI Beijing tidak mengundang upacara karena otoritas setempat sedang menerapkan protokol kesehatan antipandemi COVID-19 secara ketat.
Atase Angkatan Darat KBRI Beijing Kolonel (Kav) I Gede Masa bertindak selaku komandan upacara.
Setelah upacara Dubes memimpin para peserta untuk menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan yel-yel "Merdeka...Merdeka....!".
Kemudian berkumpul menuju ruang rapat KBRI Beijing untuk menyaksikan siaran langsung upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan santap siang bersama WNI di halaman samping Wisma Duta KBRI Beijing.
Di halaman depan Wisma Duta sudah berdiri panggung gembira, tempat para staf KBRI dan diaspora Indonesia mencurahkan bakat seninya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022