Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti mengakui skuadnya sempat kesulitan dalam membongkar pertahanan total atau "parkir bus" Myanmar saat kedua kesebelasan berhadapan di semifinal Piala AFF U-16 2022, Rabu malam.
"Mereka bermain dengan 'parkir bus' di lini belakang pada babak pertama sehingga kami kesulitan menembus pertahanan mereka. Malah kami kecolongan 0-1," ujar Bima usai pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Strategi lawan pun membuat pria berusia 46 tahun itu memutar otak. Dan, dia memutuskan untuk mengganti taktik mulai babak kedua.
Bima pun mengganti formasi skuadnya menjadi tiga bek, dari sebelumnya empat.
"Kemudian, kami menambah penyerang di depan sehingga kami bisa mencetak gol. Sebenarnya kami memiliki banyak kesempatan lain yang bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan itu tak terulang di final melawan Vietnam," tutur Bima.
Pada pertandingan itu, Indonesia memang tertinggal terlebih dahulu dari Myanmar setelah gelandang Nay Min Htet melesakkan gol pada menit ke-44. Pada babak kedua, skuad berjuluk Garuda Asia berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas Muhammad Riski Afrisal (70').
Baca juga: Kalahkan Myanmar, Indonesia melaju ke final Piala AFF U-16 2022
Baca juga: Pelatih timnas U-16: Indonesia harus main sabar hadapi Myanmar
Karena kedudukan imbang 1-1 bertahan sampai waktu normal usai, maka laga dilanjutkan ke adu tendangan penalti. Di sini, seluruh atau lima penendang Indonesia yakni Muhammad Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, Arkhan Kaka, Muhammad Riski Afrisal dan Muhammad Nabil Asyura berhasil menuntaskan tugas dengan baik.
Di kubu Myanmar, cuma empat algojo yang sukses menempatkan bola dalam gawang yaitu Kaung Khant Zaw, Brang Don Le, Khon Cho Htoo, Myat Phone Khant. Sepakan satu pemain lagi, Shine Wanna Aung ditepis kiper Indonesia Andrika Rachman. Indonesia pun menang dengan skor 5-4 (1-1).
"Saya memohon maaf kepada suporter yang hadir di stadion dan penonton yang menyaksikan di rumah karena laga tadi agak sedikit menegangkan. Namun, alhamdulillah, kita bisa memenangkan pertandingan," tutur Bima Sakti.
Penjaga gawang Indonesia Andrika Fathir Rachman juga bersyukur atas kemenangan timnya dari Myanmar. Berikutnya, Andrika berjanji dia dan rekan-rekannya akan berusaha keras untuk memenangkan laga final.
"Semoga kami bisa menang melawan Vietnam dan membawa Indonesia menjadi juara," kata dia.
Di final, Indonesia akan melawan Vietnam pada Jumat (12/8) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 20.00 WIB.
Sebelum pertandingan itu, pada hari dan tempat yang sama, ada pertandingan perebutan tempat ketiga yang mempertemukan Thailand dan Myanmar mulai pukul 15.30 WIB.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bima Sakti akui Indonesia kesulitan bongkar "parkir bus" Myanmar
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Mereka bermain dengan 'parkir bus' di lini belakang pada babak pertama sehingga kami kesulitan menembus pertahanan mereka. Malah kami kecolongan 0-1," ujar Bima usai pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Strategi lawan pun membuat pria berusia 46 tahun itu memutar otak. Dan, dia memutuskan untuk mengganti taktik mulai babak kedua.
Bima pun mengganti formasi skuadnya menjadi tiga bek, dari sebelumnya empat.
"Kemudian, kami menambah penyerang di depan sehingga kami bisa mencetak gol. Sebenarnya kami memiliki banyak kesempatan lain yang bisa dimanfaatkan. Mudah-mudahan itu tak terulang di final melawan Vietnam," tutur Bima.
Pada pertandingan itu, Indonesia memang tertinggal terlebih dahulu dari Myanmar setelah gelandang Nay Min Htet melesakkan gol pada menit ke-44. Pada babak kedua, skuad berjuluk Garuda Asia berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas Muhammad Riski Afrisal (70').
Baca juga: Kalahkan Myanmar, Indonesia melaju ke final Piala AFF U-16 2022
Baca juga: Pelatih timnas U-16: Indonesia harus main sabar hadapi Myanmar
Karena kedudukan imbang 1-1 bertahan sampai waktu normal usai, maka laga dilanjutkan ke adu tendangan penalti. Di sini, seluruh atau lima penendang Indonesia yakni Muhammad Iqbal Gwijangge, Figo Dennis, Arkhan Kaka, Muhammad Riski Afrisal dan Muhammad Nabil Asyura berhasil menuntaskan tugas dengan baik.
Di kubu Myanmar, cuma empat algojo yang sukses menempatkan bola dalam gawang yaitu Kaung Khant Zaw, Brang Don Le, Khon Cho Htoo, Myat Phone Khant. Sepakan satu pemain lagi, Shine Wanna Aung ditepis kiper Indonesia Andrika Rachman. Indonesia pun menang dengan skor 5-4 (1-1).
"Saya memohon maaf kepada suporter yang hadir di stadion dan penonton yang menyaksikan di rumah karena laga tadi agak sedikit menegangkan. Namun, alhamdulillah, kita bisa memenangkan pertandingan," tutur Bima Sakti.
Penjaga gawang Indonesia Andrika Fathir Rachman juga bersyukur atas kemenangan timnya dari Myanmar. Berikutnya, Andrika berjanji dia dan rekan-rekannya akan berusaha keras untuk memenangkan laga final.
"Semoga kami bisa menang melawan Vietnam dan membawa Indonesia menjadi juara," kata dia.
Di final, Indonesia akan melawan Vietnam pada Jumat (12/8) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, mulai pukul 20.00 WIB.
Sebelum pertandingan itu, pada hari dan tempat yang sama, ada pertandingan perebutan tempat ketiga yang mempertemukan Thailand dan Myanmar mulai pukul 15.30 WIB.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bima Sakti akui Indonesia kesulitan bongkar "parkir bus" Myanmar
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022