Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendesak agar manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih membatasi jumlah penunggu pasien sehingga ruang perawatan pasien benar-benar nyaman.
"Saya melihatnya terlalu banyak penunggu pasien di hampir setiap ruang perawatan rumah sakit ini. Jadi jumlah penunggu pasien harus dibatasi," katanya di sela kunjungannya ke RSUD Bayu Asih Purwakarta, Senin.
Dalam kunjungannya, bupati mendatangi hampir seluruh kelas perawatan di rumah sakit itu. Ia beberapa kali menertibkan penunggu pasien yang jumlahnya cukup banyak.
"Maaf bu, pak, ini kasihan pasiennya jadi terganggu kalau yang menunggunya terlalu banyak. Ini anak kecil jangan dibawa ke rumah sakit, bahaya nanti bagaimana kalau anaknya tertular penyakit," kata dia.
Ia menyatakan, pembatasan penunggu pasien bagian dari upaya menciptakan suasana nyaman pasien yang sedang dirawat. Lagi pula hal tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat.
"Sudah jadi kebiasaan masyarakat kalau menunggu pasien sering rombongan. Itu menimbulkan problem untuk pasien, sirkulasi udara terganggu karena sesak," kata Dedi.
Banyaknya penunggu pasien di ruang perawatan juga cukup mengganggu jika ada tindakan medis yang harus segera dilakukan. Terkait hal itu pihaknya mendesak agar manajemen RSUD setempat membatasi jumlah penunggu pasien.
Untuk penunggu pasien yang membawa anak kecil, bupati meminta manajemen RSUD Bayu Asih segera membangun ruangan khusus bermain anak.
"Anak-anak itu tidak dibenarkan masuk ke ruang perawatan, lebih baik disediakan ruangan khusus untuk tempat bermain anak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Saya melihatnya terlalu banyak penunggu pasien di hampir setiap ruang perawatan rumah sakit ini. Jadi jumlah penunggu pasien harus dibatasi," katanya di sela kunjungannya ke RSUD Bayu Asih Purwakarta, Senin.
Dalam kunjungannya, bupati mendatangi hampir seluruh kelas perawatan di rumah sakit itu. Ia beberapa kali menertibkan penunggu pasien yang jumlahnya cukup banyak.
"Maaf bu, pak, ini kasihan pasiennya jadi terganggu kalau yang menunggunya terlalu banyak. Ini anak kecil jangan dibawa ke rumah sakit, bahaya nanti bagaimana kalau anaknya tertular penyakit," kata dia.
Ia menyatakan, pembatasan penunggu pasien bagian dari upaya menciptakan suasana nyaman pasien yang sedang dirawat. Lagi pula hal tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat.
"Sudah jadi kebiasaan masyarakat kalau menunggu pasien sering rombongan. Itu menimbulkan problem untuk pasien, sirkulasi udara terganggu karena sesak," kata Dedi.
Banyaknya penunggu pasien di ruang perawatan juga cukup mengganggu jika ada tindakan medis yang harus segera dilakukan. Terkait hal itu pihaknya mendesak agar manajemen RSUD setempat membatasi jumlah penunggu pasien.
Untuk penunggu pasien yang membawa anak kecil, bupati meminta manajemen RSUD Bayu Asih segera membangun ruangan khusus bermain anak.
"Anak-anak itu tidak dibenarkan masuk ke ruang perawatan, lebih baik disediakan ruangan khusus untuk tempat bermain anak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016