Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, memperbaiki jalan yang rusak di lima titik yang merupakan ruas jalan alternatif menuju perkantoran pemerintah daerah (pemda) setempat  di Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat.

"Saya sudah meninjau ruas jalan Cicau-Sukamahi, ada lima titik yang mengalami kerusakan dan harus segera diperbaiki," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Sabtu.

Dia menilai kelima titik di ruas jalan itu bisa membahayakan pengguna jalan sebab kontur beton di titik-titik tersebut sudah retak hingga pecah.

Dani meminta warga sekitar ikut mengawasi pekerjaan perbaikan jalan di ruas tersebut, agar hasilnya maksimal dan setelah selesai dibangun agar bersama-bersama merawat serta memelihara.

"Harapannya supaya infrastruktur jalan di wilayah kita tidak kembali rusak, oleh karena itu saya minta semua pihak ikut merawat jalan dan bagi pengguna jalan agar melewati jalan sesuai dengan tonase kendaraan," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi perbaiki jalan akses ke Gerbang Tol Cikarang Barat
Baca juga: Warga sekitar Tol Cibitung-Cilincing minta perbaikan Jalan Raya CBL

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Iwan Ridwan mengatakan perbaikan di lima titik sepanjang ruas jalan tersebut ditargetkan selesai pada September 2022.

Iwan menjelaskan teknik pengerjaan jalan dimulai dengan pengerukan secara menyeluruh hingga terbentuk ruas baru yang telah ditinggikan, dilanjutkan pembetonan menggunakan spesifikasi di atas jalan kelas 3A guna meminimalisir kerusakan kembali akibat dilintasi kendaraan bertonase dan bermuatan besar.

"Ada berbagai tipe pengerjaan karena struktur awalnya sudah rusak parah jadi dikeruk, dibuat jalan baru. Kalau struktur lama masih kuat, kita tinggikan saja. Dan spesifikasi keduanya sama di atas jalan kelas 3A karena kita lihat jalur ini yang lewat truk-truk besar," ucapnya.

Dirinya berharap peningkatan spesifikasi pengerjaan pada ruas jalan tersebut dapat berimbas pada ketahanan permukaan jalan sehingga tidak cepat rusak kembali.

"Kita di kawasan industri memang agak sulit untuk mengawasi ataupun menghambat truk-truk bermuatan besar. Karena dikelilingi kawasan industri dan ini menjadi jalan pintas, jalan produksi. Akhirnya kita ambil kebijakan spesifikasinya yang ditingkatkan," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022