Bogor (Antara Megapolitan) - Kampanye Earth Hour Kota Bogor, Jawa Barat, dipusatkan di Balai Kota dengan mematikan lampu selama satu jam pada Sabtu malam, dari pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.
"Ini merupakan tahun ke lima kegiatan Earth Hour diselenggarakan di Kota Bogor, kami selalu memusatkan di Balai Kota," kata Aruprayogi selaku Ketua pelaksana Bogor Gelap, Eart Hourt Bogor.
Ia megatakan, ada 40 partisipan yang ikut dalam kampanye penyelamatan lingkungan tersebut, terdiri atas kantor pemerintah, hotel, restoran, hingga ikon Kota Bogor.
"Tahun ini jumlah partisipan meningkat dari tahun sebelumnya, dari 30 menjadi 40 partisipan," katanya.
Ke 40 partisipan tersebut terdiri atas, Balai Kota, DPRD, Kantor BPLH, DKP, Dispenda, dan PLN.
"Untuk ikon Kota Bogor yang akan dipadamkan, Tugu Kujang, Taman Ekspresi, Taman Kencana, Taman Bogor Taman Malabar, Taman Heulang, Gapura Lawang Surken, Jembatan Warna Warni dan Jembatan Bogor permai," katanya.
Ia mengatakan, Earth Hour merupakan kampanye hemat energi dan penyelamatan lingkungan yang digagas organisasi lingkungan "World Wild for Nature" (WWF).
Kampanye tersebut merupakan gerakan hemat energi dengan cara mematikan lampu selama satu jam mulai 21.30 WIB sampai 22.30 WIB.
"Earth Hour diperingati setiap tanggal 19 Maret setiap tahunnya," kata dia.
Pada kampanye Earth Hour diisi dengan serangkaian acara seperti pertunjukkan parkur, musik dan permainan-permainan seru lainnya.
Kampanye Earth Hour dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Manager PLN Area Bogor, Widodo, dan beberapa pejabat lainnya.
Menurut Bima, Earth Hour sebagai kegiatan membersihkan dosa karena kebiasaan buruk yang boros dalam penggunaan energi listrik.
"Jadi ini penebus dosa, karena kebiasaan buruk kita yang boros menggunakan energi," kata Bima.
Bima mengajak masyarakat untuk sama-sama turut mendukung gerakan tersebut agar bumi yang semakin panas dapat diselamatkan untuk generasi yang akan datang.
Sekitar 500 orang terlibat dalam aksi kampanye hemat energi dan penyelamatan lingkungan, mareka terdiri atas pelajar, mahasiswa dan pemuda di Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Ini merupakan tahun ke lima kegiatan Earth Hour diselenggarakan di Kota Bogor, kami selalu memusatkan di Balai Kota," kata Aruprayogi selaku Ketua pelaksana Bogor Gelap, Eart Hourt Bogor.
Ia megatakan, ada 40 partisipan yang ikut dalam kampanye penyelamatan lingkungan tersebut, terdiri atas kantor pemerintah, hotel, restoran, hingga ikon Kota Bogor.
"Tahun ini jumlah partisipan meningkat dari tahun sebelumnya, dari 30 menjadi 40 partisipan," katanya.
Ke 40 partisipan tersebut terdiri atas, Balai Kota, DPRD, Kantor BPLH, DKP, Dispenda, dan PLN.
"Untuk ikon Kota Bogor yang akan dipadamkan, Tugu Kujang, Taman Ekspresi, Taman Kencana, Taman Bogor Taman Malabar, Taman Heulang, Gapura Lawang Surken, Jembatan Warna Warni dan Jembatan Bogor permai," katanya.
Ia mengatakan, Earth Hour merupakan kampanye hemat energi dan penyelamatan lingkungan yang digagas organisasi lingkungan "World Wild for Nature" (WWF).
Kampanye tersebut merupakan gerakan hemat energi dengan cara mematikan lampu selama satu jam mulai 21.30 WIB sampai 22.30 WIB.
"Earth Hour diperingati setiap tanggal 19 Maret setiap tahunnya," kata dia.
Pada kampanye Earth Hour diisi dengan serangkaian acara seperti pertunjukkan parkur, musik dan permainan-permainan seru lainnya.
Kampanye Earth Hour dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Manager PLN Area Bogor, Widodo, dan beberapa pejabat lainnya.
Menurut Bima, Earth Hour sebagai kegiatan membersihkan dosa karena kebiasaan buruk yang boros dalam penggunaan energi listrik.
"Jadi ini penebus dosa, karena kebiasaan buruk kita yang boros menggunakan energi," kata Bima.
Bima mengajak masyarakat untuk sama-sama turut mendukung gerakan tersebut agar bumi yang semakin panas dapat diselamatkan untuk generasi yang akan datang.
Sekitar 500 orang terlibat dalam aksi kampanye hemat energi dan penyelamatan lingkungan, mareka terdiri atas pelajar, mahasiswa dan pemuda di Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016