Provinsi Jawa Barat, dikenal dengan keindahan alam menawarkan berbagai destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Suguhan keindahan alam yang menjadi objek wisata bisa dijumpai dalam di kawasan pegunungan, sungai, hutan hingga lautan.

Tak hanya itu, Jawa Barat juga memiliki objek wisata prasejarah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, menuturkan pada objek wisata prasejarah ini, wisatawan akan mendapatkan gambaran tentang bagaimana peradaban manusia masa lampau.

Kondisi geografis Provinsi Jawa Barat yang beraneka ragam menjadi saksi bisu peristiwa prasejarah di masa lampau.

Dan saat ini jejak-jejak peristiwa purbakala itu memberikan daya tarik tersendiri sebagai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Benny menuturkan apabila biasanya wisatawan mengetahui wisata prasejarah dari buku atau hasil pencarian di internet, maka tak ada salahnya kalau datang langsung dan melihat dengan mata kepala sendiri objek wisata prasejarah yang ada di Jawa Barat.

Setidaknya, kata dia, empat objek wisata prasejarah yang bisa dijajal oleh wisatawan yang ingin mengetahui tentang sejarah manusia di masa lampau.



Museum Geologi

Objek wisata prasejarah pertama di Jawa Barat, yang bisa dijajal adalah Museum Geologi Bandung.

Museum Geologi Bandung yang letaknya dekat dengan Gedung Sate dan Lapangan Gasibu ini menjadi salah satu tempat wisata prasejarah yang dianjurkan untuk dikunjungi.

Museum yang berada di Jalan Diponegoro Nomor 57 Kota Bandung ini didirikan sejak 16 Mei 1928 itu menyedot atensi wisatawan lokal atau mancanegara.

Mseum Geologi Bandung menawarkan berbagai macam koleksi atau jenis fosil.

Jejak-jejak kehidupan masa lampau itu tersusun dengan rapi di dalam bangunan dengan gaya arsitektur Eropa ini.

Ketika memasuki pintu masuk utama museum, wisatawan akan langsung disuguhkan dengan fosil dari gajah purba (Stegodon trigonocephalus).

Kemudian di ruang sisi timur museum, tersimpan sejarah perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup di bumi dari masa primitif hingga modern.

Salah satu pajangan yang atraktif di ruangan tersebut adalah replika fosil dari kadal pemburu raksasa, Tyrannosaurus Rex Osborn.

Di sana juga terdapat fosil-fosil hewan laut purba, seperti hiu raksasa megalodon hingga fosil moluska.

Sejarah perkembangan manusia purba, baik fosil tengkorak hingga peralatannya juga tersimpan di Museum Geologi Bandung.

Tidak hanya soal makhluk hidup, di sini wisatawan juga belajar tentang bebatuan, mineral hingga bencana alam geologis secara interaktif.

Untuk harga tiket masuk ke Museum Geologi ialah untuk pelajar Rp2 ribu, wisatawan lokal Rp3 ribu dan wisatawan asing Rp10 ribu.

Salah seorang warga Cianjur, Rizal Fauzi Rahman mengatakan keberadaan Museum Geologi sangat menarik untuk dikunjungi karena bisa sekaligus mengenalkan tentang zaman prasejarah kepada buah hatinya yang masih berusia enam tahun.



Gua Pawon

Objek wisata prasejarah pertama di Jawa Barat, yang bisa dijajal adalah Gua Pawon, Kampung Rancamoyan, Gunungmasigit, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Untuk bisa sampai ke Gua Pakua, jika dari pusat kota Bandung, wisatawan bisa naik bus jurusan Alun-alun Bandung - Ciburuy, kemudian melanjutkan dengan angkot Padalarang - Rajamandala.

Kemudian berjalan kaki melewati perkampungan warga selama 15 menit sebelum tiba di Gua Pawon.

Gua Pawon merupakan salah satu bukti otentik eksistensi Danau Bandung Purba.

Undakan tangga batu dan suara cicitan kelelawar akan menyambut wisatawan saat berada di muka Gua Pawon.

Nuansa zaman prasejarah langsung menyelimuti benak wisatawan ketika berada di sini.

Terlebih, pilar batu paduan stalaktit dan stalagmit sepanjang belasan meter seolah menyangga atap gua.

Entah dibutuhkan waktu berapa lama untuk proses tersebut terjadi karena pertambahan panjang stalaktit hanya 0,2 mm per tahun.

Gua Pawon berbeda dengan gua lainnya yang memiliki lorong yang panjang dan gelap.

Gua ini memiliki undak-undakan dengan lubang alami yang menembuskan cahaya ke dalam gua. Sekilas, gua yang terbentuk dari lereng pegunungan kapur ini lebih mirip ceruk di dinding bukit.

Di dalamnya terdapat beberapa lubang atau kamar-kamar yang membuat peneliti semakin yakin, bahwa manusia prasejarah pernah menghuni tempat tersebut pada puluhan ribu tahun yang lalu.

Bahkan ada satu kamar yang dijuluki Ruang Arkeologi atau Gua Kopi, di tempat ini peneliti menemukan sejumlah kerangka manusia purba era Pleistosen akhir, berikut artefak, fosil vertebrata, moluska dan bebatuan.

Wisatawan yang akan berkunjung ke Gua Pawon akan dikenai tiket masuk sebesar Rp10 ribu, belum termasuk biaya parkir.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menelisik jejak prasejarah lewat wisata prasejarah Jawa Barat

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022