Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai buku berjudul "Revolusi Bekasi" karya sejarawan Ali Anwar berhasil mengungkap sejarah Bekasi sebagai kota para patriot.

"Dari buku ini, kita patut bangga karena Bekasi berperan penting dalam Revolusi di Indonesia," katanya di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, buku setebal 312 halaman itu mampu menginformasikan pembacanya tentang momentum penting terjadi sejarah perjuangan kemerdekaan di Bekasi, termasuk di mana tempat bersejarah perjuangan rakyat Indonesia saat itu.

Rahmat menilai buku tersebut layak untuk dijadikan sebagai buku pembelajaran sejarah bagi para pelajar di Kota Bekasi.

"Buku ini akan dijadikan sebagai bacaan wajib di sekolah-sekolah agar siswa bisa lebih mengenal sejarah Bekasi," katanya.

Sementara itu, Ali Anwar mengatakan buku tersebut merupakan kado untuk ulang tahun ke-19 Kota Bekasi yang jatuh tepat pada 10 Maret 2016.

"Sebagai warga, saya baru bisa memberikan kado berupa buku Revolusi Bekasi 312 halaman dan Sejarah Singkat Kota Bekasi 26 halaman," katanya.

Menurut Ali, pembuatan buku tersebut memerlukan waktu penyusunan naskah selama 20 tahun.

Dia menghimpun tulisan dari sejumlah koran, memburu arsip foto, serta mewawancarai sejumlah tokoh penting yang kini sudah meninggal.

Tokoh-tokoh yang sempat diwawancarai antara lain Mantan Komando Batalyon V Mayor Jenderal Sambas Atmadinata dan Brigjen Lukas Kustaryo, salah seorang buronan tentara Belanda yang berhasil selamat.

"Ada juga Zakaria Burnahundin, pejuang yang sempat menghadang rombongan tentara Jepang pada tahun 1945 di sekitar Stasiun Bekasi. Kemudian Marzuki Hidayat dan tokoh-tokoh besar lainnya," katanya.

Ali yang juga seorang jurnalis dari koran Tempo itu juga mengupas tentang sejarah perjuangan pahlawan KH Noer Alie, seorang ulama pejuang yang dijuluki sebagai Singa Karawang-Bekasi.
(Adv).

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016