Cedera olahraga akibat bermain bulu tangkis dapat ditangani dengan tindakan non-operatif maupun operatif.

Non-operatif

Untuk menangani cedera yang tidak memerlukan operasi, serta upaya proses pemulihan pasca operasi, dokter spesialis kedokteran olahraga akan melakukan evaluasi untuk kemudian merancang program pemulihan yang sesuai dengan kondisi pasien. Biasanya diperlukan sesi menggunakan teknologi medis dalam periode cedera akut dan sesi latihan untuk membantu memulihkan otot dan sendi yang cedera dan agar pasien dapat kembali berolahraga dan beraktivitas kembali pasca cedera.

Beberapa teknologi medis untuk penanganan cedera antara lain:

Cyrotheraphy (terapi dingin)

Prosedur terapi dingin yang dapat digunakan untuk menangani cedera olahraga akut ataupun rehabilitasi cedera. Metode ini biasa dilakukan setelah operasi atau rekonstruksi sendi, karena dapat membantu mengurangi cedera secara efektif, misalnya pada penanganan pergeseran tulang, patah tulang, memar, keseleo, dan lainnya. Sesi perawatan rata-rata per pasien berlangsung hanya 1-2 menit, tergantung klinis dan target terapi serta instruksi dokter yang merawat.

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Baca juga: Enam cedera dan cara mencegahnya saat bermain bulu tangkis

Metode penanganan non-invasif yang melibatkan arus listrik bertegangan rendah. Anggota tubuh yang terasa nyeri akan dialiri impuls listrik yang menjalar pada serabut saraf, sehingga membantu mengurangi kepekaan terhadap rasa nyeri/sakit. Durasi pengobatan TENS yang optimal adalah 40 menit.

Ultrasound Therapy

Metode pengobatan dengan gelombang suara untuk merangsang jaringan di sekitar area cedera. Getaran gelombang suara dapat merangsang produksi kolagen dan menciptakan panas dalam jaringan, sehingga mampu mendorong penyembuhan pada jaringan lunak dengan meningkatkan metabolisme pada tingkat sel. Metode ini berguna untuk membantu proses penyembuhan tulang, penanganan cedera ligamen, dan lainnya.

Jenis terapi ultrasound tergantung pada kondisi cedera. Untuk nyeri myofascial, strain, atau keseleo dapat digunakan ultrasound termal. Untuk jaringan parut, pembengkakan, dan carpal tunnel syndrome, ultrasound mekanis dapat bekerja lebih baik. Waktu perawatan tergantung pada ukuran area yang dirawat, frekuensi dan intensitas yang digunakan (5-15 menit).

Baca juga: Cedera, pasangan Fajar/Rian mundur pada laga final Thailand Open 2022
Baca juga: Praveen/Melati mundur di semifinal Kejuaraan Asia 2022 akibat cedera pinggang

Latihan dan rehabilitasi pasca cedera

Tujuan dari program rehabilitasi adalah untuk mengembalikan semua aspek kesehatan seperti sebelum cedera dengan cara yang terkontrol dan terpantau. Rehabilitasi harus dimulai sesegera mungkin (setelah fase peradangan awal – 72 jam). Dalam tahapan ini, dilakukan latihan fleksibilitas untuk meminimalisasi penurunan kisaran gerak sendi, latihan memperkuat otot, hingga latihan keseimbangan.

Tindakan operatif

Pada penanganan cedera olahraga yang membutuhkan tindakan operasi, dokter spesialis bedah ortopedi konsultan sports injury dan arthroskopi yang ahli dan berpengalaman dalam teknik minimal invasive akan menggunakan arthroskopi dengan sayatan minimal, sehingga pasien dapat pulih lebih cepat dibandingkan dengan operasi konvensional.

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022