Bogor (Antara Megapolitan) - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto mengatakan, alumni perikanan memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Peran alumni diperlukan, adanya dukungan untuk kelautan dan perikanan mewujudkan poros maritim dunia," kata Slamet dalam Kongres Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB, di Kampus Dramaga, Minggu.

Ia mengatakan, peran yang dapat dilakukan oleh alumni dengan memberikan pembinaan pada kawasan perikanan dan kelautan melalui program sentra perikanan terpadu.

"Alumni bisa membina satu kawasan perikanan dan keluatan, kita sudah memiliki beberapa kawasan mina politan yang bisa dikembangkan," katanya.

Seperti di wilayah Kabupaten Bogor, lanjut dia, sudah menjadi sentra budidaya lele yang cukup besar sehingga dapat mensejahterakan pembudidayanya.

"Demikian hal nya kawasan perikanan dan kelautan lainnya, jika alumni fokus melakukan pembinaan dan bersinergi bersama pemerintah, pembangunan sektor perikanan akan pesat," katanya.

Himpunan Alumni FPIK-IPB menggelar Kongres Nasional dengan tema "Konsolidasi Alumni FPIK IPB menuju sinergitas peran dan kiprah dalam pembangunan perikanan dan kelautan".

Kongres Nasional ini diikuti sekitar 300 alumni FPIK IPB, dibuka secara resmi oleh Rektor Prof Herry Suhardiyanto. Dan menghadirkan dua pembicara kunci yakni Dirjen Perikanan Budidaya dan CEO PT Kelola Mina Laut, Muhammad Nadjikh.

Prof Herry Suhardiyanto menyebutkan, berdasarkan statuta IPB Perturan Pemerintah Nomor 66/2013 menitik beratkan peran dan fungsi perguruan tinggi negeri tersebut pada pertanian tropika, kelautan tropika dan biosience.

"Kelautan mempunyai peran penting, mewujudkan kesejateraan bangsa. IPB dalam Dies Natalis 2015 lalu telah menyatakan dukungannya untuk mewujudkan poros maritim dunia," katanya.

Herry mengingatkan, agar para alumni IPB memiliki peran dalam pembangunan bangsa dan negara. Khususnya memajukan sektor perikanan dan kelautan. Ia menitik beratkan pada kebijakan yang dibangun harusnya berbasis pada ilmu pengetahuan.

"Karena setiap kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan akan memberikan dampak yang lebih baik dalam pembangunan bangsa dan negara," katanya.

Ketua Panitian Kongres HA FPIK IPB, Zuh Zulhamsyah Imran menyebutkan, kegiatan tersebut memiliki beberapa tujuan, selain ajang mempererat silaturahim, menyusun AD/ART organisasi, sekaligus menentukan program strategis alumni dalam berkontribusi mewujudkan poros maritim dunia.

Ia mengatakan, alumni FPIK IPB diakui perannya baik dalam menginisiasi berdirinya kelembagaan di sektor kelautan dan perikanan dalam merumuskan pembangunan di sektor tersebut.

"Alumni FPIK IPB dengan jumlah ribuan dan kapasitas yang cukup memadai diharapkan berkontribusi secara nyata untuk menata dan mengelola dinamika pembangunan perikanan dan kelautan secara baik, benar, efisien dan produktif," katanya.

Ia menambahkan, berkembangnya laju bisnis dan industri perikanan di beberapa sentra perikanan Indonesia, yang saat ini masih didominasi oleh para pengusaha yang bukan berlatar belakang pendidikan perikanan memegang peranan kunci dalam sektor riil pembangunan perikanan.

"Ini memerlukan peranan para entrepreneur alumni FPIK IPB," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016