Harga emas menguat cukup tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), ditopang dolar Amerika yang melemah karena investor mencerna keputusan Federal Reserve AS yang memberikan kenaikan suku bunga yang sangat besar sehari sebelumnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak 30,3 dolar AS atau 1,67 persen, menjadi ditutup di 1.849,9 dolar AS per ounce, memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut.

Emas berjangka terangkat 6,1 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.819,60 dolar AS pada Rabu (15/6), setelah merosot 18,3 dolar AS atau satu persen menjadi 1.813,50 dolar AS pada Selasa (14/6), dan anjlok 43,7 dolar AS atau 2,33 persen menjadi 1.831,80 dolar AS pada Senin (13/6).

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada Rabu (15/6) bahwa bank sentral akan memberikan kenaikan besar lainnya pada Juli, tetapi "Kenaikan 75 basis poin hari ini adalah yang luar biasa besar dan saya tidak mengharapkan pergerakan sebesar ini menjadi hal biasa."

Keputusan The Fed mendorong imbal hasil obligasi pemerintah Amerika yang berjangka waktu lebih lama lebih rendah dan mendorong dolar dari tertinggi dua dekade, yang membawa emas lebih tinggi.

Pembelian lindung nilai inflasi, potensi permintaan safe-haven versus tekanan dari rezim suku bunga yang lebih tinggi menjaga harga emas seimbang, Michael McCarthy dari Tiger Brokers mengatakan seperti dikutip oleh Reuters.


Baca juga: Setelah empat pekan naik, harga emas turun tertekan penguatan dolar
Baca juga: Harga emas melonjak 22,7 dolar karena melemahnya "greenback"





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas melonjak ditopang pelemahan dolar setelah Fed naikkan suku bunga

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022