Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengimbau pemerintah kabupaten mengantisipasi sejak dini penyebaran virus zika yang disebarkan oleh nyamuk.

"Tidak menutup kemungkinan zika masuk ke Kabupaten Sukabumi, apalagi dari hasil penelitian lembaga berkompeten penyebaran penyakit zika ini oleh nyamuk dari genus yang sama yakni Aedes yang merupakan nyamuk penyebar virus demam berdarah dengue (DBD)," kata Anggota Komisi IV DPRD bidang Kesejahteraan Ade Dasep Zainal Abidin kepada Antara di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, pemerintah jangan sampai menunggu ada warga yang tertular penyakit ini dan baru melakukan penanggulangan. Fungsi pemerintah khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi adalah melakukan pencegahan karena mengantisipasi lebih baik dari pada menanggulangi.

Maka dari itu, Dinkes bisa mengerahkan petugasnya yang bertugas di Puskesmas untuk melakukan pendataan terhadap daerah rawan penyebaran penyakit DBD khususnya zika, walaupun hingga saat ini belum ada warga yang tertular penyakit ini tapi antisipasinya harus lebih awal, bahkan negara maju pun sudah melakukan berbagai upaya agar negaranya tidak kecolongan masuknya virus zika.

"Kami juga siap membantu pemerintah dalam hal anggaran untuk memerangi zika dan DBD karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian," tambah Ade.

Humas PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana mengatakan pihaknya semakin gencar melakukan sosilisasi penyebaran zika khususnya di Kabupaten Sukabumi. Virus ini bisa saja masuk ke wilayah ini karena dibawa oleh nyamuk.

Untuk itu berbagai progam antisipasi dan penanggulangannya sudah dibuat sedemikian rupa agar tidak ada warga yang tertular.

"Antisipasi yang kami lakukan selain sosialisasi yakni melakukan fogging atau pengasapan di daerah endemik penyebaran DBD dan juga mengimbau warga untuk secara rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016