Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada para pemimpin Prancis dan Jerman melalui panggilan telepon pada Sabtu, bahwa Moskow bersedia membahas cara-cara untuk memungkinkan Ukraina melanjutkan pengiriman gandum dari pelabuhan Laut Hitam, kata Kremlin.

Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, sementara Rusia juga merupakan pengekspor utama pupuk global dan Ukraina adalah pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari.

“Rusia siap membantu menemukan opsi untuk ekspor gandum tanpa hambatan, termasuk ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam,” kata Kremlin.

Putin juga memberi tahu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bahwa Rusia siap untuk meningkatkan ekspor pupuk dan produk pertaniannya jika sanksi terhadap Moskow dicabut.

Itu adalah permintaan yang sama yang dia ajukan dalam percakapan dengan para pemimpin Italia dan Austria dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi bertemu pejabat PBB bahas perang di Ukraina

Ukraina dan negara-negara Barat menuding Rusia sengaja menciptakan krisis pangan sebagai senjata dalam invasinya ke Kiev, dan telah membuat harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk melonjak.

Di lain pihak, Rusia beralasan situasi tersebut dipicu oleh sanksi Barat terhadap Moskow.

Kremlin mengatakan Putin juga mengatakan Rusia bersedia melanjutkan pembicaraan dengan Ukraina.

"Perhatian khusus diberikan pada status negosiasi yang dibekukan karena Kiev. Presiden Vladimir Putin mengonfirmasi keterbukaan pihak Rusia untuk melanjutkan dialog," kata Kremlin.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Ukraina bersedia bertemu Vladimir Putin untuk akhiri perang

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022