Universitas Indonesia (UI) menjalin kerja sama dengan Coventry University, Inggris untuk mengembangkan pendidikan dan memperluas riset kelas dunia.

Rektor UI Prof Ari Kuncoro dalam keterangannya di Depok, Selasa berharap riset-riset yang saat ini dikembangkan tidak sekadar memberi manfaat akademis, tetapi juga bermanfaat secara global.

Oleh karena itu, katanya, studi banding yang dilakukan peneliti UI bertujuan memperluas wawasan para peneliti agar hasil riset berdampak baik bagi masyarakat dunia.



Sebagaimana amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, UI berkomitmen untuk memperluas pendidikan agar tidak terbatas pada skala nasional, tetapi juga internasional.

Prof Ari memberikan gambaran terkait program pendidikan yang ada di UI. Dalam skema internasional, UI memiliki banyak program belajar, antara lain degree program (program bergelar) yang meliputi sarjana dan pascasarjana, serta non-degree program (program tidak bergelar) berupa pertukaran pelajar selama 6–12 bulan bagi mahasiswa dari universitas mitra.

"Saat ini, UI memiliki 14 fakultas, 2 sekolah pascasarjana, dan 1 program vokasi yang dapat dipilih mahasiswa asing sesuai dengan bidang keilmuan yang diminati. Melalui kerja sama ini, kami juga akan melibatkan mahasiswa, peneliti, dan staf terbaik agar dapat berkolaborasi dalam berbagai riset dan inovasi," kata Prof. Ari.



Untuk mendukung program internasional, yaitu G20, UI juga berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia pada tiga isu strategis global, yaitu kesehatan global, transisi energi, dan transformasi ekonomi digital demi dihasilkannya policy brief yang tepat.

Sementara itu, Pro-Vice-Chancellor International-Coventry University, Prof Richard Wells menyampaikan program-program yang dijalankan UI sejalan dengan tujuan Coventry University.

Menurut Prof Richard, Coventry University adalah universitas yang relatif muda, tetapi yang paling fokus secara global di Inggris. Hal ini dibuktikan dari jumlah mahasiswa internasional yang menempati posisi tertinggi ketiga di Inggris.

Prof Richard menilai keberagaman ini adalah hal yang luar biasa, karena berbagai budaya dapat berjalan selaras dan memberikan masukan yang kaya.



Saat ini, Coventry University memiliki cabang di beberapa negara, yaitu Brussels (Europe), Middle East (Dubai), Singapore, dan Africa (Kigali). Mereka juga akan membuka hubungan serupa di Beijing dan India.

"Tujuan dari kerja sama ini adalah memberi kita keluaran dalam pengembangan hubungan antar-universitas. Selain hadir sebagai jalinan budaya antar-bangsa, kerja sama ini juga memungkinkan adanya manfaat dalam hubungan antar-institusi negara," kata Prof Richard

Saat ini, UI dan Coventry University sudah melakukan kerja sama di bidang akademik dan riset melalui program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA).

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022