Bogor (Antara Megapolitan) - Sekolah Menengah Kejuruan Wikrama, Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi juara kontes tradisional angklung tingkat Asia Tenggara yang diselenggarakan Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara (Southeast Asian Ministers of Education Organization/SEAMEO).

Penganugerahan "1st Winner of SEAMEO Traditional Angklung Contest 2015" itu dilakukan dalam bentuk upacara di SMK-Wikrama, Jalan Raya Wangun Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa.

Direktur SEAMEO-BIOTROP Irdika Mansur menyatakan dengan terpilihnya sebagai juara pertama kontes angklung se-Asia Tenggara, maka tidak ada keraguan bagi pihaknya untuk menggandeng SMK-Wikrama Bogor sebagai mitra.

"Sekaligus sebagai model keterlibatan dalam pembangunan regional ASEAN yang lebih baik," katanya.

Kontes tersebut diorganisasikan pada 2015 oleh Sekretariat SEAMEO dan Pusat Pendidikan Terbuka Jarak Jauh Asia Tenggara (Southeast Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre/SEAMEO-SEAMOLEC).

Sementara itu, Kepala SMK-Wikrama Iin Mulyani menyatakan sesuai harapan Direktur SEAMEO-BIOTROP pihaknya siap bermitra dan menjadi model keterlibatan dalam pembangunan regional ASEAN.

"Mudah-mudahan dengan posisi kami sebagai anggota UNESCO Associated Schools Project Network (ASPnet) dan pengalaman kami mengikuti konferensi pemanasan global di Markas UNESCO Paris, Prancis 2015 lalu, akan mempercepat realisasi pendidikan pembangunan berkelanjutan dalam sekolah sesuai MoU," katanya.

Ia menambahkan sejumlah penghargaan yang diraih, baik lokal, regional, nasional dan internasional --termasuk yang terbaru juara kontes angklung se-ASEAN itu -- merupakan "starting poin" untuk membawa nama Indonesia melalui Bogor mengharumkan nama bangsa.

"Kami bertekad akan terus melahirkan prestasi-prestasi baru ke depan," katanya.

Ketua Perguruan Wikrama Indonesia Itasia Dina Sulvianti menambahkan bahwa di sekolah itu tidak kurang dari 40 persen dialokasikan pelajar dari keluarga miskin.

"Kami sudah mempunyai enam SMK-Wikrama, di beberapa daerah di Indonesia, dan komitmen untuk alokasi dari keluarga miskin itu masih belum berubah hingga kini," katanya.

Ia menjelaskan selain di Bogor, SMK-Wikrama juga ada di Jepara, dan Semarang (Jateng), Garut dan Bekasi (Jabar), dan Banjarmasin (Kalsel).

"Insha Allah kami punya komitmen agar bisa mewujudkan '1.000 SMK-Wikrama' untuk Indonesia," katanya.  

Sementara itu, pemberian anugerah tersebut dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Direktur  Southeast Asian Regional Centre for Tropical Biology (SEAMEO-BITROP) Dr Ir Irdika Mansur, M.For.Sc dan Kepala SMK Wikrama Iin Mulyani, S.Si.

Hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman, Ketua Dewan Pembina yayasan yang menaungi SMK Wikrama, Dr drh Agus Lelana, Sp.MP, M.Si, Ketua Perguruan Wikrama Indonesia Ir Itasia Dina Sulvianti, M.Si, Muspika Bogor Timur, 25 peneliti SEAMEO-BIOTROP dan 1.528 pelajar sekolah itu.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016