Bogor (Antara Megapolitan) - Yayasan Durian Nusantara (YDN) menggelar Kontes Durian Rancamaya untuk pertama kalinya yang bertujuan untuk mengembalikan dan melestarikan keberadaan durian asli Rancamaya yang sudah mulai hilang.

"Kontes Durian Rancamaya ini bertujuan untuk menyeleksi varietas-varietas terbaik durian rancamaya yang masih ada, kemudian melestarikan pohon indukan durian unggul yang masih tersisa," kata Indradewi selaku Panitia Kontes Rancamaya, kepada Antara di Bogor, Rabu.

Ia mengatakan, Kontes Durian Rancamaya dilaksanakan selama tiga minggu, mulai tanggal 1 hingga 22 Januari, dengan penjurian berlokasi di Sub Terminal Agribisnis (STA) Rancamaya di setiap hari Rabu dan Sabtu.

"Masa penjurian yang panjang dimaksudkan agar setiap durian unggulan mendapat kesempatan panen sesuai masanya," katanya.

Dijelaskannya, setiap peserta kontes wajib membawa tiga buah durian dari satu pohon (varietas) kepada panitia, buah yang disertakan dalam kontes harus berasal dari pohon yang diketahui tempat tumbuhnya dan jelas pohonnya.

"Kriteria yang dinilai dari buah durian yakni rasa daging buah meliputi manis, gurih, pahit, ketebalan daging buah, warna daging, tekstur, kadar air, ukuran biji, kesempurnaan juring buah, bentuk buah, ketipisan kulit, warna kulit dan daya simpan buah," katanya.

Untuk penjurian dilakukan oleh lima dewan juri yang berasal dari Yayasan Durian Nusantara, Dinas Pertanian Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor, akademisi, serta pakar durian.

"Hasil dari kontes ini, pohon induk durian yang terpilih akan dibibitkan, diperbanyak dan disebarluaskan kepada petani atau masyarakat untuk ditanam kembali secara komersial," katanya.

Harapannya, lanjut dian, beberapa tahun ke depan akan membangkitkan kembali Rancamaya sebagai sentra durian dan agrowisata buah di Bogor, sekaligus dalam jangka panjang menjadi durian nusantara sebagai raja di negeri sendiri.

Dikatakanya, sampai hari ini tercatat sudah ada 26 peserta yang mengikuti kontes. Peserta merupakan pemilik pohon durian yang tumbuh di daerah Rancamaya dan sekitarnya, termasuk di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Ciawi, Cijeruk, Caringin dan Cigombong.

"Kontes Durian ini khusus untuk durian Rancamaya yang terdiri beberapa jenis salah satunya durian matahari, dan masih banyak lagi jenis durian Rancamaya," katanya.

Dewi menambahkan, pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan pada 31 Januari mendatang, bersamaan dengan diadakannya bursa buah dan bibit durian yang dikemas dalam "Festival Durian".

Pengumuman akan dimeriahkan dengan aneka lomba seperti belah durian, makan durian dan swafoto (selfie) dengan durian yang berlokasi di Botani Square pada pukul 09.00 WIB.

"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya dapat melestarikan buah durian Rancamaya tetapi menjadi destinasi wisata baru di Kota maupun Kabupaten Bogor," kata Dewi.

Ketua Yayasan Durian Nusantara, Mohammad Reza Tirtawinata, menambahkan, Kontes Durian Rancamaya terselenggara berawal dari keprihatinan kondisi Rancamaya yang dulunya merupakan sentra durian kini berubah menjadi kawasan pemukiman.

"Tahun 1980, Rancamaya terkenal sebagai sentra penghasil durian yang enak. Tapi, seiring perkembangan pemukiman, sentra durian Rancamaya terkikis, sehingga sebagian besar pohon-pohon durian tua ditebang dan tidak diganti oleh tanaman baru," katanya.

Ia mengatakan, saat ini pohon durian berusia di atas 30 tahun hanya dapat dijumpai di ladang dan di kampung tersebar secara sporadis di antara rumah-rumah penduduk di kawasan Rancamaya.

"Latar belakang inilah yang mendorong YDN dan komunitas pecinta durian serta pemerhati seperti bogor Sabahat, Dinas Pertanian Kota dan Kabupaten Bogor, mencetuskan ide untuk membangkitkan dan melestarikan Durian Bogor khususnya bagi petani durian yang diwujudkan dalam kontes dan festival durian," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016