Organisasi internasional nirlaba Marine Stewardship Council (MSC) mengumumkan hibah senilai total 936.000 dolar AS atau setara Rp13 miliar lebih untuk proyek perbaikan perikanan dan konservasi laut global.

"Selamat kepada semua penerima 'Ocean Stewardship Fund' (OSF) tahun 2022 ini," kata Kepala Eksekutif MSC Rupert Howes melalui taklimat media yang dikirimkan MSC Indonesia kepada  ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Sebagai organisasi internasional nirlaba, MSC menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan dan rantai pasokan makanan laut.

Baca juga: MSC berikan pelatihan perikanan berkelanjutan kepada mitra

Ia mengatakan fokus MSC pada keanekaragaman hayati laut akan membantu mendorong pemahaman ilmiah tentang bagaimana perbaikan dapat dilakukan dalam praktik penangkapan ikan untuk meminimalkan dampak ekosistem.

"Tanpa ragu, upaya kolektif kita dapat membantu memastikan lautan tetap produktif dan tangguh dalam menghadapi tekanan serta tuntutan yang terus meningkat," katanya.

Namun, kata Rupert Howes, masih banyak lagi yang harus dilakukan dan mendesak agar bisa mewujudkan Tujuan Pembangunan Strategis (Strategic Development Goals) PBB pada tahun 2030.

Baca juga: MSC dan IPB rekomendasikan pengetahuan positif kelola ikan berkelanjutan

Sejak diluncurkannya Ocean Stewardship Fund pada 2019, dana tersebut telah mengeluarkan 64 hibah dengan jumlah total 2,8 juta dolar AS.

Sementara itu Direktur Program MSC Indonesia Hirmen Sofyanto menambahkan dari total Rp13 miliar lebih itu diberikan dalam bentuk 22 hibah dengan masing-masing menerima 6.500 dolar AS hingga 68.000 dolar AS atau Rp90 huta hingga Rp970 juta.

Dana hibah itu diberikan kepada sektor perikanan, ilmuwan, LSM dan mahasiswa pascasarjana di 12 negara untuk membantu upaya internasional dalam konservasi laut dan perikanan berkelanjutan.

Baca juga: MSC-KKP kolaborasi petakan profil perikanan tangkap prioritas Indonesia

Setidaknya setengah dari hibah -- 459.000 dolar AS -- adalah mendukung perikanan di negara berkembang yang sedang bertransisi menuju praktik berkelanjutan, termasuk Indonesia, Meksiko dan India, demikian Hirmen Sofyanto.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022