Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan (UNDP) menilai  bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pengelolaan lingkungan, khususnya dalam rumah tangga.
 
Gender and Public Finance Expert UNDP Chandra Sugarda mengatakan, partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah skala rumah tangga diperlukan karena perempuan memiliki peran sentral dalam rumah tangga.
 
"Sebagai orang yang bertanggung jawab mengurus rumah tangga, perempuan yang menentukan pembuangan limbahnya, termasuk pemisahannya," ujarnya dalam webinar bertema "Kenapa Plastik Berdampak Kepada Iklim Kita?" yang diikuti di Jakarta, Rabu (13/4).
 
Menurut Chandra, sebagai anggota rumah tangga yang banyak melakukan pembelian barang kebutuhan rumah tangga, perempuan mempunyai kontribusi besar pada pemilihan barang dan limbah yang dihasilkan dari pembeliannya.
 
"Kemudian limbah yang dihasilkan pun menjadi terpengaruh dari pemilihan barang yang dibeli itu," katanya.
 
Ia menambahkan, sebagai pendidik dalam rumah tangga, perempuan juga berperan besar dalam memperkenalkan kebiasaan dan nilai-nilai kepada anak-anak. Peran tersebut berupa mendidik dan membangun kesadaran akan pentingnya memelihara lingkungan, termasuk dalam hal pengolahan limbah plastik.
 
  "Misal, anak-anak diajarkan dari kecil untuk memisahkan sampah plastik dan organik," katanya.
 
Namun sayangnya, menurut Chandra, perempuan memiliki ketahanan yang lebih rendah dalam merespons dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
 
Secara sosial budaya kultural di Indonesia, kata dia, ada perbedaan peran antara perempuan dan laki-laki sehingga terdapat kesenjangan seperti akses terhadap sumber daya, pendidikan, hingga kesehatan.
 
 
"Inilah yang kemudian menyebabkan adanya dampak yang berbeda dan tidak proporsional bagi perempuan dan laki-laki terkait dalam perubahan iklim," tuturnya.

Baca juga: Manfaatkan sampah rumah tangga untuk berkebun
Baca juga: Pemkot Bekasi batasi distribusi sampah menuju TPA

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022