Bogor, 11/6 (ANTARA) - Sebanyak 14 pendaki yang dikabarkan tersesat di Gunung Gede Pangrango melakukan pendakian dengan menggunakan jalur ilegal.

"Mereka naik Minggu (10/6) pagi dari jalur Pasir Sumbu, Puncak Pas, Kabupaten Cianjur, jalur ini ilegal yang tidak masuk dalam izin pendakian," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Agus Wahyudi, saat dihubungi, Senin.

Agus mengatakan, ada tiga jalur pendakian resmi di Gunung Gede Pangrango yakni Cibodas Kabupaten Cianjur, Gunung Putri di Kabupaten Bogor dan Selabintana di Kabupaten Sukabumi.

Para pendaki yang belum diketahui identitas dan asalnya tersebut lanjut Agus, masuk ke Gunung Pangrango tanpa izin dan melewati jalur ilegal.

Menurut Agus, jalan ilegal yang dinaiki para pendaki tersebut merupakan jalur yang menjadi perlintasan satwa Macan Tutul yang menghuni Gunung Gede Pangrango.

"Di daerah itu banyak terdapat kamera pengintai untuk macan tutul ini. Semoga saja mereka tidak bertemu dengan hewan liar ini," kata Agus.

Agus menyebutkan, jalur yang didaki oleh 14 orang pendaki tersebut dulunya juga merupakan bekas jalur perlintasan sepeda gunung. Tapi jalur tersebut telah ditutup cukup lama karena selain menjadi jalur lalu lintas macan tutul juga karena lokasinya cukup sulit.

Menurut Agus, banyak pendaki yang tersesat karena melewati jalur ilegal.

Agus juga menyayangkan tindakan 14 pendaki yang menggunakan jalur ilegal untuk melakukan pendakian.

Mereka yang melakukan pendakianpun merupakan orang-orang terpelajar dimana dua diantaranya di kabarkan adalah dua orang wartawan.

"Mereka sepertinya orang-orang yang paham dengan tata cara pendakian, mareka juga membawa peralatan lengkap seperti GPS," kata Agus.

Agus mengatakan, seharusnya para pendaki ini menggunakan jalur yang ditentukan. Apalagi untuk bisa mendaki ke Gunung Gede harus mendapat surat izin.

Proses pendakian gunung Gede Pangrango tidak terlalu sulit, untuk masuk ke taman nasional hanya membayar sebesar Rp2.500 dan untuk asuransi Rp2.000 perorang. Para pendaki akan didata, dan lalu diberi surat izin masuk kawasan konservasi.

Setelah itu, para pendaki akan ditemani oleh petugas ataupun relawan saat naik agar tidak tersesat.

Berdasarkan informasi terakhir yang diterima oleh petugas polhut dengan salah satu pendaki bernama Andri, mereka masih berada di atas gunung dan kehabisan makanan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Mereka menginformasikan kalau seluruh mereka masih dalam kondisi baik. Mereka juga membawa GPS yang dari situ petugas menemukan azimut keberadaan mereka.

"Sekarang petugas sedang bergerak menuju lokasi mereka berada. Petugas dilengkapi dengan logistik dan peralatan lengkap termasuk GPS. Semoga mereka bisa dievakuasi hari ini," kata Agus.


Laily R

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012