Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo menyampaikan unjuk rasa Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Bogor di depan pintu 1 dan 3 Istana Bogor berjalan aman dengan mengedepankan negosiasi sehingga bubar dengan tertib.

"Di Kota Bogor, di tanggal 11 April 2022 ini, semua berjalan aman tadi aksi berjalan mulai selepas asar, pukul 16.00 WIB dan selesai menjelang waktu isya," katanya di lokasi pengaman unjuk rasa sekitar Istana Bogor, Senin (11/4).
 
Ia mengatakan kepolisian terus bernegosiasi dengan koordinator unjuk rasa mahasiswa dan mereka dapat mengerti untuk membubarkan diri, sehingga Jalan Sudirman dekat pintu 1 Istana Bogor berangsur dibuka kembali pada pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Satgas Pelajar Kota Bogor amankan 20 siswa hendak unjuk rasa ke Jakarta

Pada aksi kali ini, personel gabungan pengamanan unjuk rasa terdiri atas Polresta Bogor Kota, Kodim 0606 Kota Bogor yang berjumlah 600 orang.
 
Massa aksi dari kalangan mahasiswa mulai datang ke sekitar Istana Bogor, sekitar pukul 16.00 WIB untuk menyampaikan aspirasi.
 
Para mahasiswa melakukan orasi untuk beberapa tuntutan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Satgas Pelajar Kota Bogor antisipasi siswa ikut unjuk rasa di Jakarta

Tuntutan tersebut, pertama, menolak keras wacana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan wacana tiga periode, kedua, menuntut Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan penolakan terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu, dan wacana tiga periode.
 
Tuntutan ketiga, menuntut dan mendesak segera Presiden Jokowi untuk mencopot Menteri Perdagangan dan segera mengambil langkah preventif untuk memastikan ketersediaan bahan pokok murah bagi masyarakat Indonesia, keempat, menuntut dan mendesak Presiden Jokowi menunda dan mengkaji ulang UU-IKN dengan mempertimbangkan dampak kerusakan ekologis dan kemungkinan konflik agraria lainnya.
 
Baca juga: Ade Armando dianiaya massa saat demo depan gedung DPR
 
Kelima, menuntut dan mendesak pemerintah pusat menurunkan harga BBM non-subsidi dan memastikan ketersediaan BBM bersubsidi bagi masyarakat Indonesia, keenam, mendesak pemerintah pusat untuk membatalkan kenaikan PPN, dikarenakan kenaikan PPN akan menyebabkan kenaikan harga bahan pokok kebutuhan masyarakat.

"Tuntutannya masih sama seperti kemarin, alhamdulillah kami berhasil memastikan jalannya unjuk rasa dengan aman," kata Susatyo.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022