Personel kepolisian dari Polsek Citamiang, Resor Sukabumi, Jawa Barat, melakukan pembinaan dan memberikan pengarahan kepada pelajar tingkat SMA sederajat sekaligus orang tuanya untuk mencegah terjadinya tawuran antarpelajar.
"Pembinaan terkait pencegahan tawuran antarpelajar yang kami lakukan ini sengaja juga mengundang orang tuanya agar bisa lebih efektif," kata Kapolsek Citamiang AKP Arif Saftaraharja di sela acara pembinaan terhadap pelajar di aula SMAN 3 Kota Sukabumi, Senin.
Menurut Arif, kasus tawuran antarpelajar masih terjadi di wilayah Kota Sukabumi bahkan belum lama ini seorang pelajar tewas akibat tawuran. Oleh karena itu, pihaknya sengaja membuat kegiatan ini untuk memberikan arahan kepada pelajar khususnya orang tua murid agar ke depan tidak ada lagi kasus tawuran.
Baca juga: Cegah tawuran, Polres Sukabumi Kota pantau pelajar bolos sekolah
Baca juga: Cegah tawuran, polisi bubarkan kerumunan pelajar di Sukabumi
"Perlunya kerja sama antara pihak sekolah, kepolisian, dan orang tua siswa ini sebagai bentuk tanggung jawab karena masih ditemukan pelajar yang terlibat tawuran. Selain itu, peran orang tua sangat penting dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya terutama di saat jam pulang sekolah.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak segan memberikan sanksi kepada siapapun oknum pelajar yang terlibat tawuran, apalagi kedapatan membawa senjata tajam hingga melakukan penganiayaan baik yang menyebabkan korbannya terluka maupun hingga meninggal dunia.
"Pengawasan tidak hanya dilakukan oleh pihak kepolisian dan sekolah saja, tetapi setiap orang tua pun harus ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas anaknya baik saat masuk maupun pulang sekolah," katanya.
Baca juga: Cegah tawuran, PGRI imbau guru tak hanya pantau pelajar di dalam sekolah saja
Arif mengatakan meskipun pelajar di sekolahnya tidak pernah terlibat tawuran, tetapi pihak sekolah harus secara rutin melakukan pembinaan, baik pembelajaran etika dan keagamaan kepada pelajarnya.
Seperti pada kegiatan ini diharapkan pelajar bisa memahami materi yang disampaikan pihak kepolisian dan orang tua juga akan lebih ketat lagi dalam mengawasi anak-anaknya terutama pada jam pulang sekolah.
Di sisi lain, meskipun angka kasus penyebaran COVID-19 di Kota Sukabumi sudah menurun drastis, pihaknya tetap mengimbau kepada sekolah dan orang tua murid agar anak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Pembinaan terkait pencegahan tawuran antarpelajar yang kami lakukan ini sengaja juga mengundang orang tuanya agar bisa lebih efektif," kata Kapolsek Citamiang AKP Arif Saftaraharja di sela acara pembinaan terhadap pelajar di aula SMAN 3 Kota Sukabumi, Senin.
Menurut Arif, kasus tawuran antarpelajar masih terjadi di wilayah Kota Sukabumi bahkan belum lama ini seorang pelajar tewas akibat tawuran. Oleh karena itu, pihaknya sengaja membuat kegiatan ini untuk memberikan arahan kepada pelajar khususnya orang tua murid agar ke depan tidak ada lagi kasus tawuran.
Baca juga: Cegah tawuran, Polres Sukabumi Kota pantau pelajar bolos sekolah
Baca juga: Cegah tawuran, polisi bubarkan kerumunan pelajar di Sukabumi
"Perlunya kerja sama antara pihak sekolah, kepolisian, dan orang tua siswa ini sebagai bentuk tanggung jawab karena masih ditemukan pelajar yang terlibat tawuran. Selain itu, peran orang tua sangat penting dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya terutama di saat jam pulang sekolah.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak segan memberikan sanksi kepada siapapun oknum pelajar yang terlibat tawuran, apalagi kedapatan membawa senjata tajam hingga melakukan penganiayaan baik yang menyebabkan korbannya terluka maupun hingga meninggal dunia.
"Pengawasan tidak hanya dilakukan oleh pihak kepolisian dan sekolah saja, tetapi setiap orang tua pun harus ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas anaknya baik saat masuk maupun pulang sekolah," katanya.
Baca juga: Cegah tawuran, PGRI imbau guru tak hanya pantau pelajar di dalam sekolah saja
Arif mengatakan meskipun pelajar di sekolahnya tidak pernah terlibat tawuran, tetapi pihak sekolah harus secara rutin melakukan pembinaan, baik pembelajaran etika dan keagamaan kepada pelajarnya.
Seperti pada kegiatan ini diharapkan pelajar bisa memahami materi yang disampaikan pihak kepolisian dan orang tua juga akan lebih ketat lagi dalam mengawasi anak-anaknya terutama pada jam pulang sekolah.
Di sisi lain, meskipun angka kasus penyebaran COVID-19 di Kota Sukabumi sudah menurun drastis, pihaknya tetap mengimbau kepada sekolah dan orang tua murid agar anak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022