Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) meningkatkan kerja sama dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di Indonesia melalui pemanfaatan data digital dan pengembangan platform digital.

"BRIN sangat terbuka dan akan memfasilitasi kegiatan riset yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari kerja sama ini," kata Pelaksana Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Mego Pinandito, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BRIN dengan lima pihak terkait, yakni IABIE, PT Zamrud Khatulistiwa Technology, PT Svara Inovasi Indonesia, PT Crayonpedia Solusi Nusantara, dan PT Solusi Kerja Visual.

Mego menuturkan, nota kesepahaman itu bertujuan untuk menjaga dan menyelamatkan potensi bisnis serta menjamin kedaulatan data dan informasi, agar dijaga oleh penyedia platform dari dalam negeri.

Hal itu dilakukan melalui penguatan riset dan inovasi bidang teknologi super platform yang memanfaatkan teknologi terdepan dan terkini, teknologi platform digital dan model bisnis, serta difusi inovasi via transformasi digital secara sistemik termasuk riset bidang sosial dan humaniora.

Teknologi terdepan dan terkini tersebut antara lain. cloud computing, internet of things, big data and analytic, artificial intelligence, machine learning, voice computing and deep learning programmatics Ads, blockchain, highly scalable and reliable computing.

Sementara Ketua Umum IABIE, Bimo Sasongko, menyambut baik upaya peningkatan kerja sama dengan BRIN untuk memajukan iptek di Indonesia.

"Kita mempunyai banyak dewan pakar di berbagai bidang dan siap bekerja sama dengan BRIN dalam memajukan iptek di Indonesia," ujarnya.

Melalui kerja sama antara IABIE dengan BRIN, diharapkan berbagai platform aplikasi akan tumbuh di Indonesia yang dihasilkan oleh para pakar dalam negeri.
 
Baca juga: BRIN-BMKG kembangkan pemodelan tsunami Merah Putih
Baca juga: BRIN: Riset dan pengembangan vaksin Merah Putih jadi tonggak sejarah dua tahun pandemi

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Riza Harahap


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022