PT Pertamina mengimbau masyarakat kalangan mampu untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax series sesuai spesifikasi kendaraan dan tidak bermigrasi ke pertalite yang merupakan BBM penugasan pemerintah agar tidak membebani APBN.
"BBM pertalite merupakan penugasan tentunya menggunakan anggaran dari APBN. Kalau kalangan mampu tidak ikut-ikutan menggunakan pertalite maka tidak akan membebani APBN," kata Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, di Kudus, Minggu.
Brasto Galih mengatakan, karena pertalite merupakan penugasan sehingga ada kuotanya, tapi PT Pertamina tidak melakukan pembatasan terkait pertalite tersebut.
Meskipun ada penyesuaian harga BBM jenis pertamax atau BBM nonsubsidi gasoline RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari harga sebelumnya Rp9.000 per liter, PT Pertamina menjamin stok semua jenis BBM untuk penyaluran ke Kabupaten Kudus dan sekitarnya tersedia dalam jumlah aman.
Ketahanan stok pertalite dan pertamax series di fuel terminal atau Terminal BBM PT Pertamina Jateng dan DI Yogyakarta, kata dia, cukup bagus, yakni bertahan selama 11,5 hari apabila tidak ada penambahan suplai sama sekali ke fuel terminal.
Menurut Brasto, angka tersebut baru angka di fuel terminal, belum termasuk kilang dan kapal yang sedang mengantarkan BBM.
"Untuk setiap hari atau periodik ada penambahan suplai ke fuel terminal. Ketika fuel terminal mendapatkan suplai dari kapal atau pipa BBM, maka stoknya bertambah. Dan setiap hari ada pengiriman fuel terminal ke SPBU," ujarnya.
Untuk distribusi BBM ke masing-masing SPBU disesuaikan dengan permintaan masing-masing pengelola SPBU.
Dengan harga baru pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM nonsubsidi yang lebih berkualitas. Harga baru juga diklaim masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu.
PT Pertamina juga mengajak masyarakat lebih hemat dalam menggunakan BBM sesuai kebutuhan sehari-harinya.
Baca juga: Harga BBM nonsubsidi dinilai wajar ikut mekanisme harga pasar
Baca juga: Pertamina ajak masyarakat gunakan BBM nonsubsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"BBM pertalite merupakan penugasan tentunya menggunakan anggaran dari APBN. Kalau kalangan mampu tidak ikut-ikutan menggunakan pertalite maka tidak akan membebani APBN," kata Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, di Kudus, Minggu.
Brasto Galih mengatakan, karena pertalite merupakan penugasan sehingga ada kuotanya, tapi PT Pertamina tidak melakukan pembatasan terkait pertalite tersebut.
Meskipun ada penyesuaian harga BBM jenis pertamax atau BBM nonsubsidi gasoline RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari harga sebelumnya Rp9.000 per liter, PT Pertamina menjamin stok semua jenis BBM untuk penyaluran ke Kabupaten Kudus dan sekitarnya tersedia dalam jumlah aman.
Ketahanan stok pertalite dan pertamax series di fuel terminal atau Terminal BBM PT Pertamina Jateng dan DI Yogyakarta, kata dia, cukup bagus, yakni bertahan selama 11,5 hari apabila tidak ada penambahan suplai sama sekali ke fuel terminal.
Menurut Brasto, angka tersebut baru angka di fuel terminal, belum termasuk kilang dan kapal yang sedang mengantarkan BBM.
"Untuk setiap hari atau periodik ada penambahan suplai ke fuel terminal. Ketika fuel terminal mendapatkan suplai dari kapal atau pipa BBM, maka stoknya bertambah. Dan setiap hari ada pengiriman fuel terminal ke SPBU," ujarnya.
Untuk distribusi BBM ke masing-masing SPBU disesuaikan dengan permintaan masing-masing pengelola SPBU.
Dengan harga baru pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM nonsubsidi yang lebih berkualitas. Harga baru juga diklaim masih terjangkau khususnya untuk masyarakat mampu.
PT Pertamina juga mengajak masyarakat lebih hemat dalam menggunakan BBM sesuai kebutuhan sehari-harinya.
Baca juga: Harga BBM nonsubsidi dinilai wajar ikut mekanisme harga pasar
Baca juga: Pertamina ajak masyarakat gunakan BBM nonsubsidi
Editor : Riza Harahap
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022