Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan mencatat penurunan mingguan, setelah data pekerjaan AS yang kuat mendorong dolar lebih tinggi dan memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve akan secara agresif menaikkan suku bunga.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, anjlok 30,3 dolar AS atau 1,55 persen menjadi ditutup pada 1.923,70 dolar AS per ounce. Harga emas merosot 1,8 persen untuk minggu ini, kontras dengan kenaikan 6,9 persen untuk kuartal pertama tahun ini.
Sehari sebelumnya, Kamis (31/3/2022), harga emas berjangka terdongkrak 15 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.954,00 dolar AS dan terangkat 2,8 persen untuk Maret.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (1/4/2022) bahwa Amerika Serikat menciptakan 431.000 pekerjaan pada Maret dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen dari 3,8 persen dan upah kembali meningkat. Ini mungkin mendukung kenaikan suku bunga bank sentral Federal Reserve (The Fed) yang agresif.
Data tersebut mendorong kenaikan dalam imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun AS dan dolar, membuat emas kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga mendorong harga emas lebih rendah, kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek. Karena itu akan diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca juga: Harga emas terdongkrak 15 dolar terdorong berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina
Namun dia menambahkan bahwa "kebijakan (Fed) masih panjang untuk menjadi netral... dan emas akan terus cukup kuat."
Sementara itu negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri perang lima minggu antara Rusia dan Ukraina akan dilanjutkan bahkan ketika Ukraina bersiap untuk serangan lebih lanjut.
"Sementara krisis geopolitik tidak berlangsung selamanya, kami memperkirakan dampak sekunder dari krisis Rusia-Ukraina akan memberikan tingkat dukungan yang kuat untuk harga emas tahun ini," kata ANZ dalam sebuah catatan.
Baca juga: Harga emas menguat karena dolar tergelincir dan optimisme Ukraina memudar
Penurunan harga-harga komoditas juga meredam emas. Harga minyak acuan AS turun di bawah 100 dolar AS per barel.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 47,9 sen atau 1,91 persen, menjadi ditutup pada 24,654 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 7,2 dolar AS atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 988,60 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, anjlok 30,3 dolar AS atau 1,55 persen menjadi ditutup pada 1.923,70 dolar AS per ounce. Harga emas merosot 1,8 persen untuk minggu ini, kontras dengan kenaikan 6,9 persen untuk kuartal pertama tahun ini.
Sehari sebelumnya, Kamis (31/3/2022), harga emas berjangka terdongkrak 15 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.954,00 dolar AS dan terangkat 2,8 persen untuk Maret.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (1/4/2022) bahwa Amerika Serikat menciptakan 431.000 pekerjaan pada Maret dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen dari 3,8 persen dan upah kembali meningkat. Ini mungkin mendukung kenaikan suku bunga bank sentral Federal Reserve (The Fed) yang agresif.
Data tersebut mendorong kenaikan dalam imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun AS dan dolar, membuat emas kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga mendorong harga emas lebih rendah, kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek. Karena itu akan diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca juga: Harga emas terdongkrak 15 dolar terdorong berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina
Namun dia menambahkan bahwa "kebijakan (Fed) masih panjang untuk menjadi netral... dan emas akan terus cukup kuat."
Sementara itu negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri perang lima minggu antara Rusia dan Ukraina akan dilanjutkan bahkan ketika Ukraina bersiap untuk serangan lebih lanjut.
"Sementara krisis geopolitik tidak berlangsung selamanya, kami memperkirakan dampak sekunder dari krisis Rusia-Ukraina akan memberikan tingkat dukungan yang kuat untuk harga emas tahun ini," kata ANZ dalam sebuah catatan.
Baca juga: Harga emas menguat karena dolar tergelincir dan optimisme Ukraina memudar
Penurunan harga-harga komoditas juga meredam emas. Harga minyak acuan AS turun di bawah 100 dolar AS per barel.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 47,9 sen atau 1,91 persen, menjadi ditutup pada 24,654 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 7,2 dolar AS atau 0,72 persen, menjadi ditutup pada 988,60 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022