Jakarta (Antara Megapolitan) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil para pelawak atau komedian ke Istana Negara Jakarta untuk makan bersama.
Presiden Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Negara Jakarta, Rabu, duduk bersama para komedian dalam suasana yang penuh keakraban.
Pada kesempatan itu sebelum acara makan bersama, masing-masing pelawak yang diundang hadir menyampaikan kata-katanya dalam acara bincang santai.
Tidak jarang masing-masing pelawak dengan gayanya yang khas mengundang tawa membuat suasana di Istana Negara semakin akrab.
Mereka yang diundang hadir di antaranya Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, Slamet Rahardjo, Eddy Soepono (Parto Patrio), Andre Taulany, Entis Sutisna (Sule), Tri Retno Prayudati (Nunung), Lies Hartono (Cak Lontong), Toto Muryadi (Tarzan), dan Sujarwo (Jarwo Kwat).
Ada juga Fitri Rakhmawati (Fitri Tropica), Veronica Felicia Kumala (Cici Panda), Malih (Malih Tong Tong), Atik Riwayati (Mpok Atik), Indra Bekti, M. Rinko Safinka (Rico Ceper), dan Dorce Gamalama.
Slamet Raharjo pada kesempatan itu mempertanyakan kepada Presiden Jokowi terkait peran pelawak bagi sebuah negara.
"Apa kewajiban kita. Sebenarnya pelawak itu kita mempermainkan logika, semua pelawak itu cerdas. Kecerdasan kami kalau bisa dimanfaatkan," ucapnya.
Andre Taulany menyampaikan dengan gaya lawakannya yang khas kaget ketika diundang ke Istana.
"Saya pikir ketika diundang ke Istana saya akan jadi Wakil Presiden, setelah gagal jadi wakil wali kota," ujarnya, bercanda.
Sule menyampaikan khusus untuk hari ini libur "shooting" karena dipanggil ke Istana.
"Kita shooting sampai libur karena kehormatan sekali diundang ke sini," ucapnya.
Cak Lontong pada kesempatan itu menyampaikan rencananya untuk mendirikan Museum Komedi Indonesia di Solo yang peletakan batu pertamanya pada 21 April 2016.
Sementara Tarzan mengusulkan adanya Hari Lawak Indonesia agar dagelan pelawak tidak sekadar cengengesan, tapi bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Presiden Jokowi didampingi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Negara Jakarta, Rabu, duduk bersama para komedian dalam suasana yang penuh keakraban.
Pada kesempatan itu sebelum acara makan bersama, masing-masing pelawak yang diundang hadir menyampaikan kata-katanya dalam acara bincang santai.
Tidak jarang masing-masing pelawak dengan gayanya yang khas mengundang tawa membuat suasana di Istana Negara semakin akrab.
Mereka yang diundang hadir di antaranya Butet Kertarajasa, Djaduk Ferianto, Slamet Rahardjo, Eddy Soepono (Parto Patrio), Andre Taulany, Entis Sutisna (Sule), Tri Retno Prayudati (Nunung), Lies Hartono (Cak Lontong), Toto Muryadi (Tarzan), dan Sujarwo (Jarwo Kwat).
Ada juga Fitri Rakhmawati (Fitri Tropica), Veronica Felicia Kumala (Cici Panda), Malih (Malih Tong Tong), Atik Riwayati (Mpok Atik), Indra Bekti, M. Rinko Safinka (Rico Ceper), dan Dorce Gamalama.
Slamet Raharjo pada kesempatan itu mempertanyakan kepada Presiden Jokowi terkait peran pelawak bagi sebuah negara.
"Apa kewajiban kita. Sebenarnya pelawak itu kita mempermainkan logika, semua pelawak itu cerdas. Kecerdasan kami kalau bisa dimanfaatkan," ucapnya.
Andre Taulany menyampaikan dengan gaya lawakannya yang khas kaget ketika diundang ke Istana.
"Saya pikir ketika diundang ke Istana saya akan jadi Wakil Presiden, setelah gagal jadi wakil wali kota," ujarnya, bercanda.
Sule menyampaikan khusus untuk hari ini libur "shooting" karena dipanggil ke Istana.
"Kita shooting sampai libur karena kehormatan sekali diundang ke sini," ucapnya.
Cak Lontong pada kesempatan itu menyampaikan rencananya untuk mendirikan Museum Komedi Indonesia di Solo yang peletakan batu pertamanya pada 21 April 2016.
Sementara Tarzan mengusulkan adanya Hari Lawak Indonesia agar dagelan pelawak tidak sekadar cengengesan, tapi bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015