Washington (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan) - Temperatur udara yang sangat tinggi di daerah daratan dan berkurangnya laut es dan lapisan es Greenland mengancam kelangsungan hidup singa laut dan memaksa sebagian spesies ikan pindah ke arah utara di daerah Kutub Utara.

Rata-rata temperatur udara permukaan darat di Kutub Utara selama satu tahun belakangan, antara Oktober 2014 dan September 2015, ialah 1,3 derajat Celsius di atara rata-rata, yang paling hangat dalam catatan pengamatan yang dimulai pada 1900, laporan kajian tahunan yang disiarkan oleh US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

"Kutub Utara bertambah hangat dua kali lebih cepat dibandingkan dengan bagian lain di planet ini, yang memiliki percabangan bagi perdagangan, iklim dan keamanan global," kata Kepala Ilmuwan NOAA Rick Spinrad di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.

"Laporan tahun ini memperlihatkan pentingnya kerja sama internasionalmengenai program pengamatan jangka-panjang dan berkelanjuta yang memberi wawasan untuk memberitahu keputusan oleh warga, pengambil kebijakan dan industri."

Menurut laporan tersebut, es laut Kutub Utara mencapai luas maksimal tahunannya pada 25 Februari, 15 hari lebih awal daripada biasanya dan "luas paling rendah yang tercata sejak pencatatan dimulai pada 1979".

Luas minimal es laut, yang terjadi pada September 2015, ialah 29 persen lebih sedikit daripada rata-rata pada 1981-2000 dan nilai paling rendah keempat dalam catatan satelit.

Es tahun pertama, katanya, kini mendominasi lapisan es musim dingin, yang terdiri atas sebanyak 70 persen lempengan es Maret 2015, dibandingkan dengan sebanyak separuh yang terjadi pada 1980-an, ketika es yang lebih tebal dan lebih lama lebih tersedia. "Es yang lebih muda dan lebih tipis lebih rentan terhadap pencairan pada musim panas," kata laporan itu.

Meskipun lapisan salju wilayah Kutub Utara pada April berada di atas rata-rata, lapisan salju pada Juni di beberapa bagian Amerika Utara dan Eropa-Asia di Kutub Utara adalah yang paling rendah kedua dalam catatan satelit yang dimulai pada 1967.

Tahun ini, lebih separuh permukaan lapisan es Greenland mencair, pencairan besar pertamanya sejak 2012. Secara keseluruhan, "22 dari 45 peristiwa penghentian gletser yang mengalir paling cepat dan paling luas di samudra telah berkurang. Tapi gerak maju sembilan gletser yang relatif luas mengakibatkan kehilangan rata-rata per tahun sebanyak 16,5 kilometer persegi", kata laporan tersebut.

Pencarian dan berkurangnya es laut selama musim panas telah mengakibatkan bertambahnya sinar Matahari yang mencapai lapisan atas samudra, sehingga memicu terjadinya fotosintesis dan pertumbuhan ganggang, tanaman kecil laut yang membentuk dasar rangkaian makanan.

Penerjemah : Chaidar

Pewarta:

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015