Bogor (Antara Megapolitan) - Kondisi kesehatan belasan mahasiswa IPB yang masih menjalani perawatan karena virus Hepatitis A sudah berangsur pulih, beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
"Dari 15 mahasiswa yang masih menjalani perawatan hingga Senin kemarin, sudah berangsur pulih dan ada beberapa yang sudah boleh pulang," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono, di Bogor, Jabar, Selasa.
Ia mengatakan, dua mahasiswa sudah diperbolehkan pulang Senin kemarin, kini tersisa 11 orang mahasiswa yang dirawat di Rumah Sakit Karya Bakhti Pertiwi dan Sentra Medika Dramaga tersisa dua mahasiswa lagi.
"Satu mahasiswa yang dirawat di Rumah Sakit Karya Bakhti Pertiwi bukan karena hepatitis A, tetapi karena magh, jadi hanya ada 12 orang yang dirawat karena virus hepatitis," ucapnya.
Menurutnya, kondisi mahasiswa yang masih menjalani perawatan sudah semakin membaik, mereka menunggu waktu untuk diizinkan pulang, beberapa ada yang sudah bisa jalan-jalan dan beraktivitas di dalam kamar.
"Beberapa di antara mahasiswa itu ada yang mau diwisuda Rabu ini, dua orang yang sudah pulang mereka dan dua lagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, dan Fakultas Teknologi Pertanian yang masih dirawat," paparnya.
Menurut Yonny, bulan-bulan ini merupakan aktivitas tersibuk bagi mahasiswanya, mereka ada yang mempersiapkan diri untuk mengikuti AUS dan kelulusan.
Kesibukan menyelesaikan tugas kampus membuat mahasiswa kurang memperhatikan kesehatan mulai dari istirahat yang cukup, maupun mengatur pola makan yang baik dan sehat.
"Ditambah dengan kondisi cuaca yang sudah musim hujan, kondisi sanitasi di kawasan kos-kosan yang kurang memenuhi standar kebersihan, dan tempat makan yang tidak higienis menjadi pemicunya," tuturnya.
Yonny mengatakan, upaya cepat tanggap mencegah penularan Hepatitis A di kalangan mahasiswa telah dilakukan di antaranya pengobatan massal kepada seluruh sivitas IPB, sosialisasi dan penyuluhan tentang gizi seimbang, dan cara menyediakan makanan yang higienis yang ditujukan kepada pengelola kantin atau warung makan yang ada di dalam maupun luar kampus.
"Rabu ini kita akan kumpulkan semua pemilik dan pengelola warung makan, atau kantin yang ada di luar maupun dalam kampus untuk kita berikan sosialisasi dan penyuluh mengolah makanan yang bersih dan higienis," ujarnya.
Irene Sinuhari Pratiwi (21) mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 49 yang sempat dirawat karena Hepatitis A mengakui kurang memperhatikan pola makan dan istirahat sebelum dirinya dirawat di rumah sakit.
"Memang agak sibuk untuk tugas akhir kak, jadi kadang kurang tidur, makan juga tidak perhatikan betul bersih atau gimananya," katanya.
Iren tinggal indekos di luar kampus daerah Perwira tepatnya depan kampus IPB Dramaga, bersama 30 penghuni lainnya yang juga mahasiswa.
"Yang sakit cuma saya saja, teman-teman yang lain tidak apa-apa," ungkap Iren.
Saat disurvei oleh tim surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Irene mengaku seminggu sebelum sakit ia sempat makan dan minum di kawasan Bara atau Babakan Raya.
"Saya ingat sebelum mual-mual sampai dilarikan ke rumah sakit, saya pernah makan kentang goreng dan minum jus di kawasan Bara," kata dia.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah melakukan "surveilans" dan mengumpulkan sampel makanan, minuman dan air yang ada di kawasan yang diduga menjadi tempat penularan virus salah satunya kawasan Bara.
"Kita baru bisa mengetahui pola dan sumber penularan hepatitis A ini kalau hasil laboratorium keluar. Hasil pemeriksaan sampel baru diketahui seminggu lagi," kata Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Koesnadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Dari 15 mahasiswa yang masih menjalani perawatan hingga Senin kemarin, sudah berangsur pulih dan ada beberapa yang sudah boleh pulang," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono, di Bogor, Jabar, Selasa.
Ia mengatakan, dua mahasiswa sudah diperbolehkan pulang Senin kemarin, kini tersisa 11 orang mahasiswa yang dirawat di Rumah Sakit Karya Bakhti Pertiwi dan Sentra Medika Dramaga tersisa dua mahasiswa lagi.
"Satu mahasiswa yang dirawat di Rumah Sakit Karya Bakhti Pertiwi bukan karena hepatitis A, tetapi karena magh, jadi hanya ada 12 orang yang dirawat karena virus hepatitis," ucapnya.
Menurutnya, kondisi mahasiswa yang masih menjalani perawatan sudah semakin membaik, mereka menunggu waktu untuk diizinkan pulang, beberapa ada yang sudah bisa jalan-jalan dan beraktivitas di dalam kamar.
"Beberapa di antara mahasiswa itu ada yang mau diwisuda Rabu ini, dua orang yang sudah pulang mereka dan dua lagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, dan Fakultas Teknologi Pertanian yang masih dirawat," paparnya.
Menurut Yonny, bulan-bulan ini merupakan aktivitas tersibuk bagi mahasiswanya, mereka ada yang mempersiapkan diri untuk mengikuti AUS dan kelulusan.
Kesibukan menyelesaikan tugas kampus membuat mahasiswa kurang memperhatikan kesehatan mulai dari istirahat yang cukup, maupun mengatur pola makan yang baik dan sehat.
"Ditambah dengan kondisi cuaca yang sudah musim hujan, kondisi sanitasi di kawasan kos-kosan yang kurang memenuhi standar kebersihan, dan tempat makan yang tidak higienis menjadi pemicunya," tuturnya.
Yonny mengatakan, upaya cepat tanggap mencegah penularan Hepatitis A di kalangan mahasiswa telah dilakukan di antaranya pengobatan massal kepada seluruh sivitas IPB, sosialisasi dan penyuluhan tentang gizi seimbang, dan cara menyediakan makanan yang higienis yang ditujukan kepada pengelola kantin atau warung makan yang ada di dalam maupun luar kampus.
"Rabu ini kita akan kumpulkan semua pemilik dan pengelola warung makan, atau kantin yang ada di luar maupun dalam kampus untuk kita berikan sosialisasi dan penyuluh mengolah makanan yang bersih dan higienis," ujarnya.
Irene Sinuhari Pratiwi (21) mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 49 yang sempat dirawat karena Hepatitis A mengakui kurang memperhatikan pola makan dan istirahat sebelum dirinya dirawat di rumah sakit.
"Memang agak sibuk untuk tugas akhir kak, jadi kadang kurang tidur, makan juga tidak perhatikan betul bersih atau gimananya," katanya.
Iren tinggal indekos di luar kampus daerah Perwira tepatnya depan kampus IPB Dramaga, bersama 30 penghuni lainnya yang juga mahasiswa.
"Yang sakit cuma saya saja, teman-teman yang lain tidak apa-apa," ungkap Iren.
Saat disurvei oleh tim surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Irene mengaku seminggu sebelum sakit ia sempat makan dan minum di kawasan Bara atau Babakan Raya.
"Saya ingat sebelum mual-mual sampai dilarikan ke rumah sakit, saya pernah makan kentang goreng dan minum jus di kawasan Bara," kata dia.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah melakukan "surveilans" dan mengumpulkan sampel makanan, minuman dan air yang ada di kawasan yang diduga menjadi tempat penularan virus salah satunya kawasan Bara.
"Kita baru bisa mengetahui pola dan sumber penularan hepatitis A ini kalau hasil laboratorium keluar. Hasil pemeriksaan sampel baru diketahui seminggu lagi," kata Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Koesnadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015